Alumni GMNI BALI Apresiasi Bulan Bung Karno Dirayakan Seluruh Komponen Masyarakat
REDAKSIBALI.COM – Bulan Juni merupakan bulan yang penuh dengan renungan, refleksi historis, dan peringatan momen peristiwa sejarah yang berkaitan erat dengan Bung Karno, Pancasila, Dasar dan ideologi negara yang pertama kalinya dirumuskan konsep pemikiran oleh Bung Karno, yang disampaikan pada 1 Juni 1945 (puncak Sidang BPUPKI). Tanggal 6 Juni merupakan hari kelahiran Putra Sang Fajar Soekarno, dan pada 21 Juni Bung Karno wafat. Untuk melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur dan falsafah yang terkandung dalam Pancasila, serta kepahlawanan dan keteladanan Bung Karno, tahun 2019 Gubernur Bali menetapkan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno.
Berbeda dengan peringatan bulan Bung Karno tahun lalu, tahun 2020 ini peringatan Bulan Bung Karno dirayakan dalam suasana keprihatinan di tengah wabah Pandemi Covid-19. Tanpa mengurangi makna dan esensinya, kegiatan bulan Bung Karno tahun 2020 ini dilaksanakan dalam jaringan berupa teleconference, webinar, dan lainnya termasuk lomba Pidato Bung Karno yang diikuti oleh anak-anak SD hingga SMA dan mahasiswa juga dilaksanakan dalam jaringan.
Ketua DPD Persatuan Alumni GMNI Bali, IGN Kesuma Kelakan dihubungi redaksibali-com-920807.hostingersite.com via telepon hari Rabu (1/7) menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai komponen masyarakat, baik oleh partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, lembaga resmi pemerintah dan yang lainnya.
“Wacana ide pemikiran founding father kita, Bung Karno, menyatu dalam peringatan bulan Bung Karno. Meskipun peringatan kali ini dilaksanakan dalam jaringan karena situasi Pandemi Covid-19 pelaksananya tetap semarak. Perayaan Bulan Bung Karno di Bali dilaksanakan oleh partai Politik, organisasi kepemudaan dan lembaga resmi pemerintah. Ini tentu suatu hal yang sangat baik untuk melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dan kepahlawanan serta keteladanan Bung Karno,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI yang akrab dipanggil Alit Kelakan.
Alit Kelakan berharap perayaan Bulan Bung Karno di masa pandemi ini mampu menguatkan nilai-nilai gotong royong dan memori kolektif pada founding father Bung Karno dan Trisakti Bung Karno, serta corak dan metode pemikiran Bung Karno yang merepresentasikan identitas dan ciri khas bangsa Indonesia. Juga mampu membawa Indonesia untuk berdikari, setidaknya berdikari di bidang pangan, kesehatan, energi, keuangan, pertahanan, dan keamanan.
“Seperti yang pernah disampaikan Bung Karno agar kita mewarisi apinya, bukan abunya. Melalui Bulan Bung Karno, kita warisi dan wariskan semangat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Marhaen,” ujar Alit Kelakan yang juga anggota Badan Pengkajian MPR RI
Lebih lanjut anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI ini menjelaskan apa yang menjadi cita-cita masyarakat Marhaen. Yakni membentuk masyarakat sosial Indonesia yang meniadakan sistem kapitalis dan imperialisme; Menolak adanya hak milik pribadi atas alat-alat produksi yang vital. Alat-alat produksi yang vital tersebut dijadikan hak milik negara. Gotong royong yang artinya adalah tiap-tiap orang di dalamnya dapat hidup sama makmur dengan yang lain atau dengan kata lain sama rasa sama rata. Dan menentang kapitalisme dan imperialisme.(GR)