Walau Pandemi Covid-19, IDEP Tetap Konsisten Jaga Kelsetarian Air Bali
Salah satu sumur imbuhan yang dibangun IDEP melalui program Bali Water Protection tahun 2020 di desa Dauh Waru, Jembrana
REDAKSIBALI.COM – Yayasan IDEP Selaras Alam terus berupaya untuk menjaga ketersediaan air bersih di Bali yang telah mengalami krisis.
“Untuk menjaga ketersediaan air bersih di Bali, IDEP melalui program Bali Water Protection tahun 2020 ini melaksanakan tiga kegiatan, yakni adopsi sumur, adopsi sungai dan adopsi air,” kata program manajer BWP, Putu Bawa saat dihubungi redaksibali-com-920807.hostingersite.com hari Rabu (25/11) via telepon.
Bali Water Protection (BWP) program merupakan program yang bertujuan untuk menciptakan manajemen air yang berkelanjutan di pulau Bali. dimulai pada tahun 2016, BWP bekerja sama dengan Politeknik Negri Bali (PNB) untuk melakukan riset terkait intrusi air laut & exploitasi air tanah.
Riset menunjukkan beberapa wilayah telah mengalami intrusi air laut dan penurunan air tanah. oleh karena itu BWP menawarkan solusi alternatif dengan membangun sumur imbuhan, di mana sumur imbuhan berfungsi untuk memasukkan air hujan ke dalam aquifer yang telah kosong,
Program ini bernama adopsi sumur, ada pula program adopsi sungai di mana BWP berusaha untuk mengedukasi generasi muda atau murid sekolah dasar negeri dalam menjaga lingkungan dan sumber air sehingga murid-murid dapat menjadi agent of change di lingkungan masing-masing, Pada program adopsi air, BWP berupaya untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menghemat penggunaan air dan menjaga sumber air bersih yang kita miliki.
Putu Bawa menjelaskan, untuk kegiatan adopsi sumur IDEP rencananya membangun 10 sumur untuk mendorong suplai air tawar berkualitas minum yang berlokasi di 4 Kabupaten di Bali. Sumur tersebut dibangun di daerah Sawe, Jembrana, di Belimbing, Tabanan, di Kuta Badung, dan di Petang, Badung.
“Karena situasi pandemi covid-19, saat ini kami baru bisa membangun 6 sumur imbuhan dari 12 target yang direncanakan. Menyiasati kendala ini, tim IDEP telah melakukan beberapa penyesuaian sehingga sampai akhir program nanti jumlah sumur yang terbangun sesuai dengan yang ditargetkan,” ujar Putu Bawa menambahkan.
“Dua sumur imbuhan yang telah terbangun di daerah Sawe Jembrana bertujuan untuk menghentikan intrusi air laut, demikian pula dua sumur yang dibangun di daerah Belimbing Tabanan. Untuk dua sumur imbuhan yang dibangun di daerah Legian, Kuta, Badung, selain berfungsi untuk menghentikan intrusi air laut juga untuk memulihkan ketersediaan air tanah yang telah banyak di eksploitasi dan diekplorasi,” kata Putu Bawa menjelaskan.
Untuk kegiatan adopsi sungai, IDEP melalui program BWP juga membuat pendidikan pelestarian air di 40 Sekolah Dasar di 4 Kabupaten di Bali yakni di Sawe, Jembrana, dan di Belimbing, Tabanan, serta di Kuta dan Petang, Badung.(GR)
“Karena kendala Pandemi Covid-19 pula, seluruh SD Negeri di Bali ditutup karena pandemi COVID-19. Agar program tetap berlanjut, tim BWP melaksanakan kegiatan melalui pertemuan sekolah online melalui Zoom. Demikian pula kegiatan lokakarya disekolah diganti dengan mengantarkan materi pendidikan konservasi lingkungan dan air seperti komik, buku manual sumur imbuhan, dan alat pengelolaan sampah ke sekolah,” kata Putu Bawa
Bekerja sama dengan Bale Bengong, BWP juga akan mengadakan festival online pada tanggal 28 November 2020, pukul 18.00 WITA di IG Live @idepfoundation dan di Twitter Live @Balebengong di mana festival online ini bertujuan untuk mengkampanyekan pelestarian air bersih di Bali.
Festival ini akan di isi oleh banyak video dokumenter yang bermanfaat, video kolaborasi dengan seniman, dan juga video musik.(GR)