IHSG Mencapai Level 7.000: Potensi Investasi Reksa Dana Indeks di Masa Depan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan kinerja yang optimal ditandai dengan bergeraknya indeks menembus level psikologis 7.000. Pada perdagangan Rabu (20/9), IHSG tercatat ditutup pada zona positif, yakni pada level 7.011. Pada perdagangan di hari tersebut, IHSG juga terpantau sempat menyentuh level tertingginya di 7.046, dan menyentuh level terendahnya di level 6.988 selama sesi perdagangan berlangsung.
Ditutupnya IHSG pada level 7.000 ini menjadi capaian yang positif bagi indeks tersebut. Mengingat hal ini menjadi kali pertama IHSG kembali bertengger ditutup pada zona di atas level 7.000. Sebelumnya, IHSG terpantau terakhir kali ditutup di atas level 7.000 pada periode Desember 2022.
baca juga :
Bergeraknya IHSG di atas level psikologis tak terlepas dari situasi dan kondisi yang terjadi menjelang tahun politik pada 2024. Berdasarkan data historis pada empat kali pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung, imbal hasil yang diberikan IHSG tercatat selalu berada di atas 5% pada periode tersebut. Hingga akhir tahun 2024, IHSG pun diproyeksikan akan melaju pada level 7.400-7.500 sering dengan situasi tahun politik yang berlangsung. Lebih dari itu, optimisme para investor juga terbentuk karena adanya momentum window dressing yang turut menjadi salah satu faktor pendorong kinerja IHSG ke depan.
IHSG yang berhasil menembus level psikologis 7.000 ini secara tidak langsung membawa angin segar bagi instrumen investasi reksa dana, khususnya reksa dana indeks. Reksa dana indeks menjadi primadona di pasar modal Tanah Air seiring prospek cerah para pelaku pasar terhadap pergerakan IHSG ke depan. Seperti diketahui, reksa dana indeks adalah jenis reksa dana yang komposisi portofolionya mengikuti komponen-komponen indeks acuan. Dengan bergeraknya IHSG pada level yang tinggi, maka minat investor terhadap reksa dana indeks pun juga diprediksi akan semakin meningkat.
Kelebihan berinvestasi pada reksa dana indeks terletak pada optimalnya langkah diversifikasi yang diterapkan. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko investasi karena portofolio reksa dana indeks mencakup sejumlah instrumen yang berada di dalam sebuah indeks.
Sebagai informasi lebih lanjut bagi investor, berikut adalah deretan produk reksa dana indeks dengan kinerja historis terbaik dilansir dari NAVI menurut pantauan Kamis, 21 September 2023:
- Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: 0,53% (1 bln); 1,38% (3 bln); 2,62% (6 bln); 5,08% (1 thn)
- Insight Sri Kehati Likuid – I Sri Likuid: -0,27% (1 bln); 0,93% (3 bln); 10,50% (6 bln); 6,76% (1 thn)
- Allianz Sri Kehati Index Fund: -0,28% (1 bln); 0,40% (3 bln); 9,51% (6 bln); 4,77% (1 thn)
- Reksa Dana Indeks Avrist IDX30: 1,13% (1 bln); 1,74% (3 bln); 8,85% (6 bln); -4,35% (1 thn)
- Principal Index IDX30 Kelas 0: 1,24% (1 bln); 1,79% (3 bln); 0,07% (6 bln); -4,36% (1 thn)