BeritaEkonomiPasar Modal

Penurunan Kinerja Ekspor di Indonesia dan Negara Lain, Apa Penyebabnya?

Penurunan Kinerja Ekspor di Indonesia dan Negara Lain, Apa Penyebabnya? Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru-baru ini mengumumkan bahwa penurunan kinerja ekspor pada Agustus 2023 tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, penurunan ini disebabkan oleh melemahnya aktivitas ekonomi dunia.

Tidak hanya Indonesia, bahkan ekspor China dan India juga mengalami kontraksi selama periode Januari-Agustus 2023. Di Kawasan ASEAN, Vietnam juga mengalami kontraksi dalam periode yang sama, sementara Malaysia dan Thailand mengalami kontraksi pada periode Januari-Juli 2023. Hal ini menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi global sedang terjadi secara luas.

Baca juga yang lain : 

Di tengah penurunan kinerja ekspor secara nilai, volume ekspor Indonesia masih menunjukkan peningkatan. Permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat, terlihat dari pertumbuhan volume ekspor non migas yang masih tumbuh sebesar 9,5% pada periode Januari-Agustus 2023.

Beberapa sektor yang mengalami peningkatan volume ekspor antara lain bahan bakar mineral termasuk batu bara, minyak hewani atau nabati, besi baja, kendaraan, logam mulia, dan nikel. Meskipun harga komoditas sedang mengalami moderasi dan pertumbuhan ekonomi global melambat, Kementerian Keuangan percaya bahwa kinerja ekspor-impor Indonesia masih akan berada dalam tren positif ke depan.

Kementerian Keuangan juga menyatakan bahwa langkah-langkah untuk mendorong hilirisasi mineral akan terus dilakukan. Hilirisasi mineral yang berkelanjutan diharapkan dapat mendukung dan berpartisipasi dalam rantai pasok global, serta memberikan manfaat yang signifikan pada daya saing dan kinerja ekspor nasional.

Dalam kaitannya dengan penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global, terutama dari negara mitra dagang utama Indonesia, Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah antisipatif. Langkah-langkah tersebut meliputi terus mendorong keberlanjutan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), meningkatkan daya saing produk ekspor nasional, dan melakukan diversifikasi mitra dagang utama.

Pada Agustus 2023, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD22,00 miliar, mengalami kontraksi sebesar 21,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh penurunan ekspor di semua sektor. Secara kumulatif, ekspor periode Januari-Agustus 2023 mencapai USD171,52 miliar.

Di sisi lain, impor Indonesia pada bulan Agustus 2023 tercatat sebesar USD18,88 miliar, mengalami kontraksi sebesar 14,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontraksi ini terutama disebabkan oleh penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal, sementara impor barang konsumsi masih mengalami pertumbuhan sebesar 15,47%.

Secara kumulatif, impor periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar USD147,18 miliar.

Video terkait : 

 

Umah IT
adaru bhumi
Siplah Umah IT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *