EkonomiPasar Modal

Prediksi Harga CPO Menguat Pada Pekan Ini

Harga Crude Palm Oil (CPO) diprediksi akan menguat pada pekan ini, mengikuti tren bullish harga minyak kedelai. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman November 2023 turun 41 Ringgit Malaysia menjadi 3.675 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan kontrak berjangka untuk pengiriman Desember 2023 terkoreksi 11 Ringgit Malaysia menjadi 3.739 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman Januari 2024 naik 4 Ringgit Malaysia menjadi 3.775 Ringgit Malaysia per ton, dan pada Februari 2024 meningkat 11 Ringgit Malaysia menjadi 3.800 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak berjangka CPO pengiriman Maret 2024 naik 9 Ringgit Malaysia menjadi 3.814 Ringgit Malaysia per ton, dan April 2024 melonjak 14 Ringgit Malaysia menjadi 3.813 Ringgit Malaysia per ton.

Menurut penelitian dan pengembangan dari ICDX Girta Yoga, harga menguat tipis sebesar 0,93% selama pekan keempat Oktober. Selama bulan Oktober secara keseluruhan, harga CPO menguat sebesar 2,27%. Namun, jika dilihat dari awal tahun hingga penutupan pekan keempat Oktober, mengalami pelemahan sebesar 10,93%.

Girta Yoga menjelaskan bahwa untuk pekan ini, ada beberapa indikator yang perlu dipantau. Pertama, rilis data ekspor CPO Malaysia. Kedua, efek El Nino di negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia. Ketiga, situasi di negara importir utama seperti India, China, dan Uni Eropa. Dan terakhir, situasi di pasar minyak kedelai.

baca juga :

Transaksi Rp100 Miliar di Rekening Ivan Sugiamto dan Valhalla: Penyelidikan PPATK Berlanjut

Kampanye “Banyak Anak”, India Jadi Negara Berpenduduk Terbanyak di Dunia

Media Vietnam: Timnas Indonesia Lumat Arab Saudi, Peluang Lolos Piala Dunia 2026 Terbuka Lebar

Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Ini Skenarionya!

Menurut Yoga, harga CPO diperkirakan akan bergerak pada resistance di kisaran 3.850 - 3.950 Ringgit Malaysia per ton. Namun, jika mendapat katalis negatif, harga CPO berpotensi menemui support di kisaran 3.700 - 3.600 Ringgit Malaysia per ton.

Yoga juga menjelaskan bahwa CPO diprediksi akan mengikuti tren harga minyak kedelai yang diperkirakan akan bullish pada pekan ini. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan adalah situasi di negara produsen utama seperti Brasil, Amerika Serikat, dan Argentina. Selain itu, situasi di negara importir utama seperti India, China, dan Uni Eropa juga akan mempengaruhi harga CPO. Faktor lain yang perlu dipantau adalah efek El Nino dan situasi di pasar CPO secara keseluruhan.

video terkait :

Siplah Umah IT
Umah IT
adaru bhumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *