Gara – Gara Dukungan kontroversial Elon Musk, Twitter Limbung
RedaksiBali.com – Dukungan kontroversial Elon Musk terhadap teori konspirasi anti-Yahudi telah menciptakan gelombang panjang yang berdampak signifikan pada nasib Twitter limbung, yang sekarang dikenal sebagai X.
Pengiklan-pengiklan utama, seperti Airbnb dan Amazon, memilih untuk menghentikan iklan mereka di platform ini, menandai awal dari sebuah krisis.
Advertiser Exodus dan Dampak Finansial
Tidak hanya Airbnb dan Amazon, perusahaan-perusahaan bergengsi lainnya, termasuk Apple, IBM, dan bahkan bisnis milik Paris Hilton, turut menarik diri dari X. Langkah ini menyebabkan nasib keuangan Twitter limbung berdarah-darah, dengan potensi kehilangan pendapatan iklan mencapai US$75 juta (Rp 1,1 triliun) menjelang akhir tahun 2023, sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times.
baca juga :
Dukungan Anti-Yahudi dan Konten Kebencian
Dukungan terhadap ideologi anti-Yahudi diidentifikasi sebagai pemicu utama eksodus pengiklan ini. Meskipun Twitter mengakui adanya konten kebencian yang muncul bersama iklan, perusahaan ini juga memilih untuk mengambil tindakan hukum terhadap Media Matters, kelompok pengawas yang melaporkan keterkaitan tersebut. Twitter mengklaim gugatan ini sebagai serangan yang disengaja untuk mengusir pengiklan dari platformnya.
Tantangan Strategis dan Cari Cuan Elon Musk
Dalam upaya mencari solusi, Elon Musk, pemilik raksasa media sosial ini, menghadapi tantangan besar. Meskipun beberapa influencer sayap kanan menjanjikan dukungan finansial, ada catatan dari Mashable yang mencatat bahwa kemungkinan dana yang diberikan tidak akan mencukupi untuk menutupi kerugian yang dialami X.
Sebagai upaya keluar dari krisis ini, Elon Musk mencoba berbagai taktik, termasuk ancaman terhadap Disney dan Apple. Namun, tantangan terbesar mungkin terletak pada menciptakan solusi berkelanjutan untuk menarik kembali pengiklan, menjaga keberlanjutan bisnis, dan membersihkan platform dari konten kontroversial.