Mengungkap Penyebab Mendaratnya Pengungsi Rohingya di Aceh
Polda Aceh Telusuri Penyebab Mendaratnya Pengungsi Rohingya di Aceh
RedaksiBali.com – Polda Aceh telah mengirimkan delegasi ke Cox Bazar, Bangladesh, untuk menelusuri penyebab pelarian pengungsi Rohingya yang sering mendarat di Aceh. Delegasi ini dipimpin oleh Brigjen Armia Fahmi, Wakapolda Aceh, yang didampingi oleh beberapa pejabat tinggi Polda Aceh lainnya, seperti Dirintelkam Kombes Mohammad Ali Khadafi dan Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh Kompol Suryo Sumantri Darmoyo.
Tujuan Kunjungan Delegasi Polda Aceh
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat langsung kondisi para pengungsi Rohingya yang ditangani oleh pemerintah Australia, UNHCR, dan IOM di camp pengungsian Cox Bazar. Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko, menjelaskan bahwa delegasi ini bertugas untuk mencari fakta dan data mengenai mengapa banyaknya gelombang pengungsi Rohingya yang memilih Aceh sebagai lokasi tujuan pendaratan. Menurut Joko, Aceh sering menjadi tempat mendaratnya pengungsi Rohingya di Indonesia, dan delegasi Polri yang dipimpin oleh Wakapolda Aceh akan berusaha mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai alasan di balik fenomena ini. Mereka akan melakukan penelusuran secara menyeluruh di Cox Bazar untuk mengumpulkan data yang akurat terkait dengan keadaan dan situasi yang dihadapi oleh para pengungsi Rohingya.
Kunjungan Delegasi Polda Aceh
Dalam rangkaian kunjungan mereka, Wakapolda Aceh beserta tim juga mengunjungi Museum Rohingya Cultural Memory Centre serta Armed Police Batalyon 8 Bangladesh yang bertugas untuk menjaga keamanan di camp pengungsian tersebut. Diharapkan, hasil kunjungan delegasi Polda Aceh ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi para pengungsi dan faktor-faktor yang mendorong mereka untuk melarikan diri ke berbagai tempat, termasuk Aceh.
Upaya Polda Aceh dalam Menelusuri Masalah Pengungsi Rohingya
Polda Aceh mengirimkan delegasi ke Cox Bazar, Bangladesh, untuk menyelidiki alasan di balik seringnya pengungsi mendarat di Aceh. Delegasi dipimpin oleh Wakapolda Aceh dan bertugas untuk mengumpulkan data dan fakta yang dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang fenomena ini. Kunjungan delegasi juga mencakup kunjungan ke Museum Rohingya Cultural Memory Centre dan pertemuan dengan Armed Police Batalyon 8 Bangladesh. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi akar permasalahan dan solusi yang tepat dalam menangani isu pengungsi.