Jawa Tengah Bukan Lagi Kandang Banteng? PDIP Soroti Dominasi ‘Partai Cokelat’ dan Bansos di Pilkada 2024
Jawa Tengah: Dari Kandang Banteng ke Kandang Bansos dan Partai Cokelat?
RedaksiBali.com – Jawa Tengah (Jateng) telah lama dikenal sebagai “kandang banteng,” wilayah basis suara terbesar bagi PDI Perjuangan (PDIP) dalam berbagai ajang pemilu, baik pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu presiden (pilpres). Namun, di tengah dinamika Pilkada 2024, klaim ini mulai dipertanyakan.
Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, menyebut bahwa Jateng kini lebih cocok disebut sebagai “kandang bansos” dan “kandang parcok” atau “partai cokelat.” Istilah ini merujuk pada dugaan pengerahan bantuan sosial dan aparat untuk memengaruhi hasil pemilu.
“Sekarang rekan-rekan wartawan bisa menyebut Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng. Tapi kandang bansos dan parcok,” kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Lebih lanjut, Deddy mengungkapkan bahwa kandang utama PDIP kini telah berpindah ke DKI Jakarta.
baca juga:
Hasil Quick Count dan Tantangan Pilkada Jateng 2024
Dalam Pilgub Jateng 2024, pasangan calon (paslon) yang diusung PDIP, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, sementara ini tertinggal dari paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, berdasarkan hasil quick count:
- Litbang Kompas
- Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: 40,70%
- Ahmad Luthfi-Taj Yasin: 59,30%
- LSI
- Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: 40,62%
- Ahmad Luthfi-Taj Yasin: 59,38%
Data dari KPU melalui laman pilkada2024.kpu.go.id menunjukkan progres pengunggahan dokumen C Hasil telah mencapai 99,99% dengan 56.811 dari 56.812 TPS telah terunggah.
Megawati Soroti Nasionalisme dan Keadilan
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyatakan keresahan terhadap dinamika politik di Jateng. Ia mengingatkan bahwa wilayah tersebut seharusnya menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme.
"Energi serta pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader PDIP yang militan mestinya tak terkalahkan jika pilkada dilakukan secara jujur dan berkeadilan," ucap Megawati dalam pidatonya yang disiarkan melalui YouTube PDIP.
Namun, Megawati juga mengkritisi penggunaan kekuasaan yang tidak etis untuk memobilisasi suara, yang ia nilai telah melampaui batas kepatutan moral.
Implikasi Politik Bagi PDIP di Masa Depan
Jika tren ini terus berlanjut, PDIP menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dominasinya di Jawa Tengah. Dengan munculnya istilah "kandang bansos" dan "partai cokelat," PDIP perlu mengupayakan strategi baru untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat.
Pilkada Jateng menjadi ujian berat bagi partai berlambang banteng tersebut. Hasil akhirnya akan menjadi tolok ukur kekuatan politik PDIP di wilayah yang selama ini menjadi basis utama mereka.