Berita PolitikPolitikPolitik dan Pemerintahanpolitik Indonesia

PDIP Desak Jokowi Kembalikan KTA: Haruskah Mengikuti Jejak Maruarar Sirait?

RedaksiBali.com – Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, mengikuti langkah yang sebelumnya dilakukan oleh Maruarar Sirait. Ara—sapaan Maruarar Sirait—dikenal mengambil keputusan tersebut setelah berseberangan dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Komarudin menekankan pentingnya sikap tersebut untuk menjaga kehormatan partai sekaligus memberikan kejelasan status Jokowi, mengingat hubungannya dengan PDIP belakangan dinilai berseberangan.

PDIP Desak Kejelasan Status Jokowi

Dalam pernyataannya di Jakarta Selatan pada Rabu (4/12), Komarudin menegaskan bahwa tindakan Jokowi yang masih mempertahankan KTA PDIP di tengah dinamika politik saat ini menunjukkan sikap yang tidak sejalan dengan etika politik.

“Ara [Maruarar] sudah berseberangan, dia kembalikan KTA. Itu yang seharusnya Jokowi lakukan. Jangan sudah berseberangan tapi masih merasa diri ada PDI Perjuangan,” ujar Komarudin.

Komarudin juga mengingatkan bahwa PDIP tidak segan-segan mengambil langkah tegas berupa pemecatan jika Jokowi tak segera mengembalikan KTA. Meski demikian, hingga kini PDIP memilih untuk menahan diri demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai presiden.

baca juga:

Kekayaan Hasto Kristiyanto, Kasus Harun Masiku, dan Polemik LHKPN: Fakta Terbaru yang Menggemparkan

PDIP Siaga 1! Kisruh Internal Menjelang Kongres PDIP 2025, Baliho Provokatif Bermunculan!

Dipecat PDIP, Akankah Jokowi Membentuk Partai Baru? Respons Politik dan Dukungan Relawan

Pemecatan Jokowi dan Gibran: Strategi PDIP atau Blunder Politik?”

Hubungan Jokowi dan PDIP: Dinamika yang Memanas

Sejak Pilpres hingga Pilkada terakhir, hubungan antara Jokowi dan PDIP memang terlihat renggang. Jokowi kerap dianggap berada pada posisi yang berseberangan dengan kebijakan dan strategi partai. Meski begitu, Jokowi baru-baru ini mengaku masih memiliki KTA PDIP.

Ketika ditanya soal statusnya di PDIP, Jokowi hanya memberikan jawaban singkat. "Ya masih," ujar Jokowi sambil tersenyum saat ditemui di Solo, Selasa (3/12). Namun, pernyataan ini justru memicu respons tegas dari petinggi PDIP, termasuk Komarudin dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto menyatakan bahwa Jokowi dan keluarganya bukan lagi bagian dari PDIP. Namun, Jokowi sendiri memberikan jawaban yang ambigu dengan menyebut bahwa kini dirinya menjadi "partai perorangan."

Jejak Maruarar Sirait: Contoh yang Harus Diikuti?

Komarudin menyebut tindakan Maruarar Sirait sebagai contoh ideal bagi Jokowi. Sebagai mantan kader PDIP, Ara menunjukkan sikap yang konsisten dengan mengembalikan KTA usai berseberangan dengan partai.

"Kita ingin semua kader menunjukkan sikap yang bermartabat. Kalau sudah tidak sejalan, jangan lagi menggantung status di partai," tegas Komarudin.

Komarudin juga menambahkan bahwa dalam internal PDIP, tidak ada kader yang memiliki hak istimewa kecuali Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menunggu Keputusan Akhir

Ketika ditanya soal kemungkinan pemecatan Jokowi, Komarudin memilih untuk tidak memberikan jawaban pasti. Ia hanya meminta publik untuk menunggu langkah resmi yang akan diambil partai di kemudian hari.

"Dunia belum kiamat. Tunggu tanggal mainnya," ujar Komarudin.

Hubungan antara Jokowi dan PDIP memasuki babak baru yang semakin memanas. Desakan agar Jokowi segera mengembalikan KTA mencerminkan kebutuhan akan kejelasan status politiknya, terutama mengingat perannya sebagai Presiden RI. Langkah selanjutnya dari PDIP terhadap Jokowi akan menjadi perhatian besar publik, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap lanskap politik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *