Timnas U-20 Tanpa Tim Geypens dan Dion Markx? Tenang, Masih Optimis Kok!
Timnas U-20 Tanpa Tim Geypens dan Dion Markx? Tenang, Masih Optimis Kok!
RedaksiBali.com – Kabar terbaru dari dunia sepak bola Indonesia nih! Timnas U-20 sedang bersiap untuk berlaga di Piala Asia U-20 2025 di China. Tapi sayangnya, dua pemain keturunan, Tim Geypens dan Dion Markx, belum bisa bergabung karena proses naturalisasi yang belum kelar. Waduh, apa kabar Garuda Muda tanpa mereka? Apakah target semifinal masih realistis?
Santai, bro dan sis! Manajer Timnas U-20, Ahmed Zaki Iskandar, dan pelatih legendaris Indra Sjafri tetap optimis. Mereka yakin dengan skuad yang ada, Indonesia bisa tampil maksimal.
Absennya Tim Geypens dan Dion Markx: Kenapa Bisa?
Proses naturalisasi pemain keturunan memang butuh waktu lama, terutama soal administrasi. Tim Geypens dan Dion Markx sebenarnya direncanakan untuk memperkuat lini penting, tapi hingga saat ini, dokumen keduanya belum rampung. Kabar ini cukup disayangkan, tapi tim tetap berjalan dengan target besar.
Kata Manajer: “Sebetulnya mereka opsi bagus untuk memperkuat tim. Tapi saya percaya dengan komposisi sekarang, kita sudah cukup kuat di setiap lini,” ujar Ahmed Zaki lewat channel YouTube Nalar Sports TV.
Pemain Muda Berbakat Siap Unjuk Gigi
Walaupun minus Tim dan Dion, Timnas U-20 punya segudang talenta muda. Nama-nama seperti Doni Try Pamungkas, Kadek Karel, Meshaal Hamzah, Sulthan Zaky, Alfahrezi Buffon, dan Iqbal Gwijangge sudah membuktikan kualitas mereka di klub masing-masing. Mereka punya menit bermain yang cukup banyak, jadi pengalaman mereka nggak perlu diragukan lagi.
“Terima kasih buat klub-klub yang kasih banyak menit bermain untuk pemain-pemain muda ini. Ini jadi modal penting buat timnas,” tambah Ahmed Zaki.
Banyak yang menganggap bahwa kekuatan Garuda Muda justru ada pada kekompakan tim, bukan hanya pada satu atau dua pemain bintang.
baca juga:
Peluang Besar Meski Tanpa Pemain Naturalisasi
Target awal PSSI adalah lolos delapan besar, tapi Indra Sjafri optimis bisa menembus semifinal. Pelatih kawakan ini terkenal dengan strateginya yang jitu dan kemampuannya mengasah bakat muda. Sebelum Piala Asia, tim akan ikut Turnamen Mandiri U-20 Challenge Series di Sidoarjo, Jawa Timur. Ini jadi ajang penting buat mengukur kekompakan tim.
"Turnamen ini kesempatan emas buat evaluasi dan mengasah chemistry tim sebelum terjun di kompetisi besar," kata Indra Sjafri.
Matthew Baker dan Evandra Florasta: Siapa Mereka?
Dua pemain lain yang sempat mencuri perhatian adalah Matthew Baker dan Evandra Florasta. Mereka sebenarnya diberi kesempatan mengikuti seleksi U-20. Tapi persaingan di posisi defender memang luar biasa ketat. Matthew Baker akhirnya dikembalikan ke U-17, sementara Evandra masih ikut dalam skuad seleksi U-20.
"Matthew Baker akan jadi tulang punggung di U-17. Dia akan tampil di Piala Asia U-17 di Arab Saudi nanti. Pengalamannya di TC U-20 pasti bermanfaat," jelas Ahmed Zaki.
Menatap Piala Asia dengan Penuh Percaya Diri
Meski persiapan tidak sempurna, ada banyak alasan untuk tetap optimis. Indonesia kini punya pola latihan dan pembinaan yang lebih baik. Ditambah lagi, skuad ini dihuni pemain-pemain yang sudah matang di klub masing-masing.Fun Fact: Tahukah kamu kalau target semifinal bukan sekadar mimpi? Kalau Garuda Muda bisa tembus empat besar, ini akan jadi pencapaian terbaik sepanjang sejarah Piala Asia U-20.