Gubernur Bali Sebut Terdapat 10 Ribu Kasus Aktif Omicron di Bali
REDAKSIBALI.COM – Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut terdapat Kasus Aktif Omicron di Bali . Menurut dia ledakan varian omicron terjadi 3 minggu setelah berakhirnya masalah liburan tahun baru. Hal ini dikatakan Koster dalam keterangan pers di Denpasar pada Selasa (8/1).
“Kasus yang muncul merupakan COVID-1919 varian omicron. Muncul 3 minggu setelah tahun berakhirnya liburan tahun baru,” kata Koster. Gejala kenaikan angka positif COVID-19 sesungguhnya mulai terlihat pada 15 Januari 2022. Jika sebelumnya Bali mencatat warga yang positif hanya satu digit, sejak 15 Januari kenaikan perlahan jadi 2 digit.
Selanjutnya meningkat jadi 3 digit di pekan terakhir Januari dan menyentuh 4 digit di awal Februari 2022. “Kasus aktif sekarang 10 ribu kasus varian omicron. Saya kira omicron perkembangannya cepat, menurut sejumlah referensi di beberapa negara dan Jakarta (mengalami kenaikan) karena varian omicron juga,” terang Koster.
Walau demikian, dari 10 ribu Kasus Aktif Omicron di Bali , 90 persen di antaranya bergejala ringan. 10 persen lainnya bergejala sedang. “Sebenarnya yang 10 persen yang bergejala sedang juga tidak perlu masuk rumah sakit, kalau disaring benar tidak sampai sejumlah itu la,” terang Koster.
baca juga :
Karena itu untuk mengantisipasi makin meluasnya penyebaran varian omicron pemerintah provinsi Bali bersama Kodam IX Udayana dan Polda Bali dan sejumlah perwakilan masyarakat sepakat agar siapapun yang terpapar omicron walau bergejala ringan wajib menjalani isolasi terpusat (isoter). Selain itu Gubernur Koster juga telah menerbitkan surat instruksi untuk menghentikan seluruh proses belajar tatap muka (PTM) bagi seluruh sekolah di Bali.
“Untuk perkantoran diatur hanya 50 persen yang berkantor, sisanya bekerja dari rumah. Kami juga menghimbau agar warga tidak melakukan perjalanan jauh karena varian omicron masih tinggi, tunda dulu (perjalanan) kalau tidak penting sekali,” ucap Koster. (RG)