Sosialisasi PAIR di Hutan Desa Dukuh
REDAKSIBALI.COM – Hutan Desa Dukuh adalah hutan lindung seluas 455 ha yang kini dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Anugrah Wisesa dalam skema Perhutanan Sosial, dengan dampingan dari Conservation International (CI) Indonesia. Hutan ini terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Dengan curah hujan 500 – 1000 mm per tahun, wilayah ini merupakan yang terkering di pulau Bali.
Sebagian area Hutan Desa Dukuh sempat mengalami intensitas kebakaran dan penebangan liar yang cukup tinggi dalam dekade terakhir. Area ini kini menjadi semak belukar, jenis-jenis tumbuhan asli berkurang, dan tumbuhan invasif mendominasi. Vegetasi ini perlu dipulihkan kembali menjadi komunitas tumbuhan yang lebih beragam dengan tutupan pohon yang lebih rapat.
Untuk keberlanjutan upaya restorasi, CI Indonesia bersama dengan LPHD Anugrah Wisesa telah sepakat untuk menjalankan Program Adopsi Inti Restorasi (PAIR) untuk keberlanjutan upaya restorasi di hutan desa Dukuh.
“Ini adalah program di mana para pihak yang berminat untuk mendukung upaya restorasi di Hutan Desa Dukuh dapat mengadopsi petak restorasi seluas 12 x 12 meter, yang akan dirawat dan dipantau oleh Kelompok Tani Hutan Jambangan. PAIR akan memerlukan bibit-bibit berbagai jenis tumbuhan untuk ditanam dalam petak-petak restorasi,” jelas Adi Mahardika selaku Senior Officer Mount Agung Reforestation Project CI Indonesia.
Program Adopsi Inti Restorasi (PAIR) merupakan upaya untuk mempercepat regerasi alami pada area Hutan Desa Dukuh yang terdegradasi. Melalui program ini, para pihak yang berminat untuk mendukung upaya restorasi ini dapat mengadopsi inti atau nucleus, untuk mendapat perawatan yang cukup selama 2 tahun.
Pemaparan mengenai PAIR dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Nandurin Karang Awak di Hutan Desa Dukuh’ pada 23 Desember 2020. Pihak pemerintah, swasta dan kelompok tani setempat hadir dalam kegiatan ini untuk mengenal Hutan Desa Dukuh, dan ikut berdiskusi mengenai berbagai kegiatan yang telah dilakukan CI Indonesia bersama LPHD Anugrah Wisesa.
“Hutan merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Dukuh. Kami sangat berterima kasih atas bimbingan dan pendampingan yang selama ini CI Indonesia lakukan,” ungkap I Nyoman Semadi Ariawan, Ketua LPHD Anugrah Wisesa.
Selain sebagai sumber penghidupan masyarakat, Hutan Desa Dukuh merupakan area infiltrasi dan pengendali erosi, turut mencegah sedimen masuk ke laut yang berpotensi merusak terumbu karang pada Kawasan Konservasi Perairan di hilirnya, Tulamben. Terumbu karang adalah bagian tidak terpisahkan dari wisata bahari di wilayah ini, salah satu penggerak utama ekonomi setempat.
Abdul Muthalib selaku Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli Madya di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali mengungkapkan bahwa program reforestasi yang dijalankan sangat bagus. “Perlu kita tiru karena memberikan inspirasi dan cenderung bisa diterapkan di daerah yang kering seperti Karangasem. Diharapkan Hutan Desa di Dukuh lebih produktif lagi dan masyarakat ikut melestarikan hutan,” ujarnya.
CI Indonesia dan LPHD Desa Dukuh mengajak para pihak yang berminat untuk mendukung upaya restorasi ini dapat mengadopsi inti atau nucleus, untuk mendapat perawatan yang cukup selama 2 tahun. “Kami berharap adanya dukungan berbagai pihak untuk upaya restorasi di Hutan Desa Dukuh melalui adopsi petak melalui PAIR,” ajak Adi Mahardika.(GR,ari)