BeritaEkonomiPasar Modal

Investasi di PT Barito Renewables Energy: Bagaimana Prospeknya?

Investasi di PT Barito Renewables Energy: Bagaimana Prospeknya?

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu. Perusahaan ini baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan membagikan dividen hingga 60% dari laba bersih tahun buku 2023 setelah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada tahun 2022, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar US$ 91,49 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Selanjutnya, dalam tiga bulan pertama tahun 2023, Barito Renewables berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 30,96% menjadi US$ 29,24 juta atau Rp 449,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen perusahaan menyatakan bahwa mulai dari tahun buku 31 Desember 2023, mereka berencana untuk membagikan dividen hingga 60% dari laba bersih tahun berjalan. Mereka juga menyatakan bahwa tidak ada halangan yang dapat menghambat perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

baca juga : 

Barito Renewables, yang akan menggunakan kode saham BREN, merupakan perusahaan induk dari produsen listrik panas bumi, Star Energy. Perseroan meyakini bahwa prospek bisnis energi baru terbarukan (EBT) masih sangat menjanjikan, terutama mengingat potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia. Sejak diperkenalkannya Kebijakan Energi Nasional pada tahun 2014, panas bumi telah menjadi penopang utama kebijakan energi pemerintah. Dalam rencana masa depan, pemerintah berencana meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi negara, dengan target 23% pembangkitan listrik dihasilkan dari energi terbarukan pada tahun 2025.

Menurut Wood Mackenzie (2023), permintaan energi pengguna akhir di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% per tahun dari 293 TWh pada tahun 2023 menjadi 412 TWh pada tahun 2030. Pertumbuhan ini sejalan dengan proyeksi pemerintah dan PLN. Grup perseroan berencana untuk menambah kapasitas terpasang dari pembangkit listrik tenaga panas bumi di beberapa lokasi seperti Wayang Windu, Salak, dan Darajat. Selain itu, mereka juga akan mencari lokasi baru di dalam maupun di luar negeri untuk mengembangkan lapangan panas bumi.

PT Barito Renewables Energy Tbk sedang melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan target dana sebanyak Rp 3,51 triliun. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 18-25 September 2023, sedangkan masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-4 Oktober 2023. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada tanggal 6 Oktober 2023. BNI Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Video terkait : 

 

 

adaru bhumi
Umah IT
Siplah Umah IT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *