IHSG Terkoreksi Lebih dari -1,3% pada Sesi 1: Analisis dan Poin Penting
Pada perdagangan Rabu (04/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi lebih dari -1,3% pada Sesi 1. Hal ini menimbulkan perhatian banyak investor. Berikut adalah analisis dan poin penting terkait peristiwa ini:
- Koreksi Sektor dan Performa IHSG
IHSG terkoreksi lebih dari -1,3% dengan sektor bahan baku memimpin pelemahan sebesar -3,6%. Sektor energi (-2,7%) dan sektor transportasi (-2,6%) juga mengalami pelemahan signifikan.
- Koreksi Harga Komoditas
Pelemahan sektor bahan baku terkait dengan penurunan sejumlah harga komoditas. Harga emas, sebagai contoh, mengalami koreksi sebesar -12,5% dari puncaknya pada 1 Mei 2023. Harga nikel dan batu bara juga mengalami penurunan masing-masing sebesar -37,7% (YTD) dan -62,3% (YTD).
- Pelemahan Rupiah dan Dampak Teknis
Pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar Rupiah. Secara teknikal, USD/IDR masih dalam tren melemah menuju Rp15.660.
- Kenaikan UST Yield dan Kekhawatiran Pasar
Kenaikan Yield US Treasury (UST) yang mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir (4,8%) menjadi sumber kekhawatiran pasar. Kenaikan yield dipicu oleh data pasar ketenagakerjaan yang solid, terutama job openings Agustus 2023 yang mencapai 9,6 juta, melebihi konsensus 8,8 juta.
- Antisipasi Kebijakan The Fed
Menjelang keputusan suku bunga acuan The Fed pada FOMC Nov-2023, konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 25 bps dengan probabilitas ~30,9%, naik dari probabilitas ~14,0% pekan sebelumnya.
- Analisis Teknikal IHSG
Secara teknikal, IHSG Terkoreksi Lebih dari -1,3% dengan tembusnya level support 6.900, IHSG berpotensi menguji kisaran 6.800-6.820 (MA200). Analisis ini disajikan oleh MNCS Research. Harap dicatat bahwa keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.
Disclaimer: Analisis ini diberikan untuk tujuan informasi saja. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor, dan risiko yang terkait dengan keputusan tersebut menjadi tanggung jawab pribadi investor.
video terkait :