Kebijakan BBM PertaliteNasionalTransportasi

Pertamina Klarifikasi Mengenai SPBU yang Tidak Lagi Menjual Pertalite

RedaksiBali.comPT Pertamina Patra Niaga (PPN) memberikan penjelasan terkait sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tidak lagi menjual BBM bersubsidi Pertalite. Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menyatakan bahwa absennya Pertalite di beberapa SPBU bukan disebabkan oleh penggantian dengan Pertamax Green 95.

Varian Baru Pertamax Green 95

Mars Ega Legowo menjelaskan bahwa Pertamax Green 95 merupakan varian baru BBM yang diperkenalkan oleh Pertamina. Produk ini merupakan campuran Pertamax dengan 5 persen etanol (E5), dirancang untuk memberikan opsi BBM yang lebih ramah lingkungan kepada masyarakat. “Terkadang SPBU secara komersial juga melihat ingin menjual Pertamax Green karena demand-nya juga banyak, karena Pertamina itu tidak punya RON 95 ya, baru Pertamax Green ini,” ujar Ega saat ditemui di SPBE Tanjung Priok, Sabtu (25/5).

Ega menambahkan, tujuan Pertamina mengenalkan produk ini adalah untuk menyediakan BBM yang lebih baik dan ramah lingkungan. “Secara korporasi kita juga ingin bermain di segmen tersebut dan kita memberikan produk yang lebih baik, karena lebih ramah lingkungan. Jadi tidak ada kaitannya dengan penghapusan Pertalite, ini menambah varian saja,” tegasnya.

baca juga ….

Respons Prabowo dan Kronologi Pegawai Komdigi Jadi Tersangka Judi Online

Kepada PKK dan Kader Posyandu, Kariyasa Adnyana Ingatkan Nilai Luhur 4 Pilar

Kesuma Kelakan: Pentingnya Pemahaman dan Implementasi 4 Pilar Kebangsaan dalam Hadapi Tantangan Global

Pembatasan BBM Bersubsidi Segera Dimulai, Simak Pernyataan Para Menteri

Kuota Distribusi Pertalite

Terkait dengan SPBU yang tidak lagi menjual Pertalite, Ega menyatakan bahwa hal tersebut tergantung pada kuota distribusi Pertalite yang ditetapkan oleh pemerintah per wilayah. "Kita tidak berbicara point to point, tapi kita berbicara layanan secara wilayah, karena kuotanya itu pemerintah menentukan per kabupaten," ungkapnya.

Ega memastikan bahwa tidak ada penggantian produk Pertalite dengan Pertamax Green 95. Dia juga belum memastikan apakah akan ada produk lain yang menggantikan BBM bersubsidi tersebut. "Road map (peta jalan) ada di pemerintah ya, saya rasa bukan di Pertamina karena kami sebagai badan usaha saja," pungkasnya.

Kuota Pertalite 2024

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menetapkan kuota penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite untuk tahun 2024 sebanyak 31,7 juta kiloliter (KL), lebih rendah dari kuota tahun 2023. Realisasi penyaluran Pertalite sepanjang tahun 2023 mencapai 29,77 juta KL, atau hanya 91,43 persen dari kuota yang ditetapkan sebesar 32,56 juta KL.

Hingga April 2024, Pertamina mencatat realisasi penyaluran Pertalite secara nasional adalah sebanyak 9,9 juta KL atau baru 31,2 persen dari total kuota penyaluran Pertalite di tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *