Internasional

Mengguncang Dominasi Barat: Pertumbuhan Ekonomi BRICS Mengungguli G7

RedaksiBali.com – Pertumbuhan Ekonomi BRICS kini memiliki porsi yang signifikan dalam produk domestik bruto (PDB) global. Dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Moskow pada 10 Oktober 2024, Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengungkapkan bahwa kontribusi BRICS dalam PDB global yang diukur melalui purchasing power parity (PPP) telah mencapai 36,7%. Pertemuan ini diadakan menjelang KTT BRICS yang dijadwalkan berlangsung di Kazan, Rusia, akhir bulan ini.

Pertumbuhan Ekonomi yang Menggembirakan
Siluanov menyatakan bahwa negara-negara BRICS berfungsi sebagai “mesin pertumbuhan ekonomi global.” Rata-rata pertumbuhan tahunan ekonomi kelompok ini diperkirakan akan mencapai 4,4% untuk periode 2024-2025, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan G7 yang hanya 1,7%. Siluanov menekankan bahwa pertumbuhan ini bukanlah sebuah kompetisi, melainkan sebuah upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat negara anggota BRICS.

baca juga :

Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel: Iron Dome Jebol, 4 Tentara Tewas

Ketegangan Memuncak di Timur Tengah: Iran Siapkan 10 Skenario Serangan Balasan Terhadap Israel

Jadi Momen Bersejarah, Paus Tandatangani Deklarasi di Terowongan Silaturahmi

Indonesia Tutup HLF-MSP dan IAF ke-2 Dengan Gemilang: Strategi Baru Pembangunan Adil dan Inklusif

Ekspansi BRICS
BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Namun, dengan bergabungnya Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab pada Januari 2024, kelompok ini mengalami ekspansi yang signifikan. Lebih dari 30 negara lainnya, termasuk beberapa negara anggota NATO seperti Turki, juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi ini. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap kerjasama ekonomi yang ditawarkan oleh BRICS.

Penurunan Pangsa G7
Menurut data dari International Monetary Fund (IMF), pangsa G7—yang mencakup Kanada, Prancis, Jepang, Italia, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa—terhadap PDB global telah mengalami penurunan yang konsisten selama beberapa tahun terakhir. Dari 50,42% pada tahun 1982, pangsa G7 kini turun menjadi 30,39% pada tahun 2022 dan diperkirakan akan turun lagi menjadi 29,44% pada tahun ini. Ini menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam kekuatan ekonomi global, di mana BRICS semakin mengambil alih posisi sentral.

Dengan pertumbuhan yang stabil dan meningkatnya minat untuk bergabung, BRICS menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang semakin dominan dalam ekonomi global. Pertemuan yang akan datang di Kazan diharapkan dapat menjadi langkah lebih lanjut dalam memperkuat kerjasama antar negara anggota, serta menciptakan alternatif yang lebih solid terhadap sistem moneter internasional yang ada saat ini.

Dengan tren ini, masa depan ekonomi global tampak semakin menarik, dan BRICS bisa jadi menjadi pemain kunci yang membawa perubahan signifikan dalam dinamika kekuatan ekonomi dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *