Inflasi September 2023 Turun Signifikan, Berdampak Pada Daya Beli dan Peluang Investasi
Inflasi September 2023: Turun Signifikan, Berdampak Pada Daya Beli dan Peluang Investasi
Berdasarkan catatan BPS, inflasi indeks harga konsumen di Indonesia pada September 2023 mengalami penurunan signifikan, mencapai 2,28% YoY. Meskipun turun dari bulan sebelumnya (3,27% YoY), angka ini masih sedikit lebih tinggi dari ekspektasi konsensus sebesar 2,2% YoY. Mari kita telaah lebih lanjut dampak dan penyebab dari peristiwa ini.
Penurunan Inflasi Tahunan
Penurunan yang terjadi pada September 2023 sebagian besar dipengaruhi oleh high base effect dari kenaikan harga BBM pada September 2022 yang kini telah berakhir. Sebagai akibatnya, kontribusi komoditas bensin terhadap inflasi bulan ini menjadi tidak signifikan.
Kontributor Utama Inflasi Tahunan
Secara tahunan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan beras sebagai komoditas paling berpengaruh. Komoditas lain yang turut berperan adalah rokok kretek filter, kontrak rumah, dan bawang putih.
Inflasi Bulanan dan Dampaknya
Pada tingkat bulanan, inflasi mencapai 0,19% MoM di September 2023, lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 0,14% MoM. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama, diikuti oleh sektor transportasi.
Inflasi Inti dan Implikasinya
Inflasi inti, yang mencakup harga-harga pokok tanpa mempertimbangkan komponen volatil seperti energi dan pangan, melandai ke level terendah dalam 20 bulan terakhir, mencapai 2% YoY. Meskipun lebih rendah dari estimasi konsensus, hal ini dapat memberikan dukungan bagi pemulihan daya beli masyarakat.
Implikasi untuk Pelaku Pasar
Penurunan inflasi diharapkan memberikan dukungan bagi pemulihan daya beli, khususnya di segmen menengah ke bawah. Emiten-emiten konsumer dan sektor perbankan yang mengincar segmen ini berpotensi mengalami perbaikan.
Proyeksi Kebijakan Bank Indonesia
Meskipun inflasi sudah berada dalam kisaran target 2–4%, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% hingga akhir 2023 untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini terkait dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS yang telah mencapai -3% pada 3Q23.
Penutup dengan Rujukan Saham
Dalam konteks Inflasi September 2023 Turun ini, ada beberapa saham terkait seperti $ICBP, $MYOR, $UNVR, $BTPS, dan $BBRI patut diperhatikan oleh para investor.
Dengan demikian, analisis inflasi September 2023 menciptakan dinamika baru dalam perekonomian Indonesia, memberikan peluang bagi pemulihan dan pengambilan keputusan investasi yang bijak.
baca juga :
Video Terkait :