Keuangan

Rupiah Melemah ke Rp15.742 Akibat Ketegangan Global

RedaksiBali.com – Pada perdagangan hari Senin (4/3/2024), mata uang Rupiah ditutup melemah ke level Rp15.742 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi seiring dengan penurunan indeks dolar AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa mata uang Rupiah mengalami penurunan sebesar 0,24% menjadi Rp15.742 per dolar AS, sementara indeks dolar AS tercatat melemah 0,05% menjadi 103,760.

Ketegangan global disebabkan oleh eskalasi konflik antara Hamas-Israel dan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah, yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa situasi ini membuat pasar waswas terhadap prospek ekonomi global.

Pada sisi mata uang Asia lainnya, Yen Jepang dan yuan China melemah terhadap dolar AS, sementara beberapa mata uang seperti dolar Singapura, dolar Taiwan, dan won Korea menguat.

Di samping itu, fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls untuk bulan Februari, yang akan menjadi pertimbangan utama bagi Federal Reserve AS (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga.

baca juga ….

PPN 12 Persen untuk Barang Mewah: Peluang atau Beban Ekonomi?

Kratom: Daun ‘Surga’ Indonesia yang Jadi Komoditas Ekspor Bernilai Miliaran yang Populer di Amerika Serikat

Tax Amnesty Berulang: Krisis Kepercayaan Warga RI terhadap Kebijakan Pajak

Taman Okobu Tokyo Jadi Ibu Kota Seks Asia, Cerminan Krisis Ekonomi Jepang

Para pedagang juga menghindari taruhan besar menjelang Kongres Rakyat Nasional Tiongkok tahun 2024. Tiongkok diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat, khususnya di tengah krisis pasar properti dan tren deflasi yang memburuk.

Di dalam negeri, sentimen terkait dengan Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia menunjukkan penurunan sedikit pada bulan Februari. Meskipun demikian, PMI masih tergolong ekspansif, dengan indikator-indikator yang menunjukkan pertumbuhan yang solid, meskipun mengalami penurunan dari bulan Januari.

Proyeksi untuk perdagangan selanjutnya, Ibrahim memperkirakan Rupiah akan mengalami fluktuasi namun cenderung melemah, dengan kisaran antara Rp15.730 hingga Rp15.790 per dolar AS.

Dengan demikian, kondisi pasar global dan domestik memainkan peran penting dalam pergerakan nilai tukar Rupiah, sementara kekhawatiran akan ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global terus menjadi fokus perhatian para pelaku pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *