InternasionalKonflikKonflik InternasionalKonflik Israel-PalestinaKonflik Palestina-IsraelKonflik Timur Tengah

Menteri Israel Ancam Mundur Setelah Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

RedaksiBali.com – Menteri Israel Ancam Mundur dari pemerintahan Benjamin Netanyahu jika Perdana Menteri melanjutkan kesepakatan pembebasan sandera yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Ancaman ini menambah ketegangan politik di Israel terkait konflik dengan Hamas di Jalur Gaza.

Pada Jumat, 31 Mei 2024, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Israel telah menawarkan peta jalan baru menuju gencatan senjata penuh, yang mencakup pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Langkah ini bertujuan untuk menghentikan kekerasan yang telah berlangsung lama dan menciptakan kondisi yang lebih stabil di kawasan tersebut.

Reaksi Menteri Sayap Kanan
Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, menyatakan bahwa Dua Menteri Israel Ancam Mundur jika kesepakatan tersebut dilanjutkan. Kedua menteri ini adalah mitra koalisi utama dalam pemerintahan Netanyahu dan memiliki pandangan keras terhadap Hamas. Mereka menilai kesepakatan ini sebagai bentuk kekalahan bagi Israel dan kemenangan bagi terorisme.

baca juga ….

Tren Migrasi Warga Israel ke Luar Negeri dan Tak Kembali

Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi dengan Lafaz Syahadat: Insiden yang Memicu Kemarahan Publik Muslim

Israel Serang Jemaah Palestina Saat Idul Adha di Al-Aqsa, Tepi Barat, dan Gaza

Potensi Terhambat Rencana TNI Kirim Pasukan ke Gaza Oleh Negara Pemilik Hak Veto

"Menyetujui kesepakatan seperti itu bukanlah kemenangan total, tetapi kekalahan total. Usulan itu akan membawa kemenangan bagi terorisme dan risiko keamanan bagi Negara Israel," kata Ben Gvir, sebagaimana dikutip dari AFP.

Smotrich juga menekankan bahwa dirinya tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan yang menyetujui usulan gencatan senjata tersebut. Dia menyerukan agar perang dilanjutkan sampai Hamas dihancurkan dan semua sandera kembali.

"Kami menuntut kelanjutan perang sampai Hamas dihancurkan dan semua sandera kembali," tegas Smotrich di platform media sosial X.

Sikap Netanyahu
Pada Sabtu, 1 Juni 2024, Netanyahu menyatakan bahwa penghancuran Hamas adalah bagian dari rencana Israel yang disusun bersama dengan Biden. Namun, tanpa dukungan partai-partai Ben Gvir dan Smotrich, koalisi Netanyahu dapat kehilangan mayoritasnya di parlemen, yang akan menambah kompleksitas politik dalam negeri Israel.

Reaksi Publik
Ribuan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv untuk mendukung gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang diusulkan oleh Biden. Demonstrasi ini menunjukkan adanya dukungan publik yang signifikan untuk penyelesaian damai konflik.

"Saya berharap bahwa entah bagaimana Biden memberikan tekanan yang cukup sehingga pemerintah dan Netanyahu akan menerima kesepakatan itu," kata seorang pengunjuk rasa, Diti Kapuano (46), kepada AFP.

Ancaman pengunduran diri dari menteri sayap kanan Israel menambah dinamika politik yang kompleks dalam upaya mencapai gencatan senjata dengan Hamas. Dengan tekanan dari dalam dan luar negeri, masa depan pemerintahan Netanyahu dan stabilitas kawasan menjadi sorotan utama. Publik dan komunitas internasional berharap adanya solusi damai yang dapat mengakhiri konflik berkepanjangan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *