InternasionalKonflik InternasionalKonflik Israel-PalestinaKonflik Palestina-IsraelKonflik Timur Tengah

Netanyahu Merayu Oposisi Dukung Proposal Gaza Biden di Tengah Ancaman Penggulingan

RedaksiBali.com – Netanyahu Merayu Oposisi Dukung Proposal Gaza Biden, tengah menghadapi ancaman penggulingan dari dalam koalisi pemerintahannya. Dalam upaya mengamankan posisinya, Netanyahu merayu anggota parlemen dari Partai Likud serta beberapa menteri yang menentang proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Tensi Politik di Israel
Netanyahu berada di bawah tekanan besar dari berbagai pihak, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang secara tegas menolak berdamai dengan Hamas. Kedua menteri ini bersama dengan partai mereka, Otzma Yehudit, memiliki potensi untuk menggulingkan pemerintahan Netanyahu jika dia menerima proposal Biden.

Menurut laporan dari media penyiaran Israel, KAN, Netanyahu terus berusaha meyakinkan anggota Partai Likud dan koalisinya untuk mendukung gencatan senjata demi menghindari keruntuhan pemerintahannya.

baca juga ….

Tren Migrasi Warga Israel ke Luar Negeri dan Tak Kembali

Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi dengan Lafaz Syahadat: Insiden yang Memicu Kemarahan Publik Muslim

Israel Serang Jemaah Palestina Saat Idul Adha di Al-Aqsa, Tepi Barat, dan Gaza

Potensi Terhambat Rencana TNI Kirim Pasukan ke Gaza Oleh Negara Pemilik Hak Veto

Dukungan dan Penolakan Internal
Meski ada penolakan kuat, beberapa menteri dari Partai Likud dan pemimpin Partai Persatuan Torah Yudaisme, Yitzhak Goldknopf, menyuarakan dukungan mereka terhadap proposal Biden. Goldknopf menyatakan mendukung segala upaya yang dapat mengarah pada pembebasan sandera Israel di Gaza.

Yair Lapid, pemimpin oposisi, juga mendorong Netanyahu untuk menerima proposal tersebut, dengan janji memberikan jaring pengaman politik untuk mencapai kesepakatan.

Rincian Proposal Gencatan Senjata Biden
Proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Biden terdiri dari tiga fase utama:

  • Fase Pertama: Gencatan senjata penuh selama enam minggu, termasuk penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza, pembebasan sejumlah sandera, serta pertukaran tahanan.
  • Fase Kedua: Upaya untuk mengakhiri permusuhan secara permanen. Negosiasi ini diperkirakan akan memakan waktu lebih dari enam minggu karena adanya perbedaan pendapat antara kedua belah pihak.
  • Fase Ketiga: Rekonstruksi besar-besaran di Gaza, pengembalian sisa sandera yang terbunuh kepada keluarga mereka, dan penyelesaian konflik dengan pengungsi serta tahanan.

Respons Hamas terhadap Proposal
Hamas menyatakan kesiapan untuk terlibat secara positif dengan Proposal Gaza Biden, menekankan pentingnya komitmen penuh dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang berkelanjutan. Mereka juga menekankan perlunya gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang jelas dan tegas.

Konteks Perang Israel-Hamas
Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu, dimulai dengan serangan dari Hamas yang menewaskan lebih dari 1.100 orang di Israel. Operasi militer Israel di Gaza selanjutnya telah mengakibatkan kematian lebih dari 36 ribu warga Palestina. Situasi ini semakin meningkatkan urgensi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat membawa perdamaian jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *