Wayan Purwita Kembali Pimpin DPC Peradi SAI Denpasar
REDAKSIBALI.COM – I Wayan Purwita,SH,MH,CLA, terpilih kembali menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Suara Advokat Indonesia (SAI) Denpasar masa bhakti 2022-2026. Purwita yang tampil sebagai calon tunggal dalam Muscab I yang diselenggarakan di Hotel Quest Denpasar pada jumat (20/5/2022) dipilih secara aklamasi oleh peserta Mucab yang berjumlah 326 orang.
Ketua Panitia Giovanni Melianus T., SH.,MH., CLA dalam laporaannya menyampaikan Muscab I mengagendakan tiga hal pokok yakni pertanggungjawaban pengurus, memilih Ketua DPC dan membuat program untuk ke depannya.
Muscab yang mengangkat tema ‘Melalui Muscab 2022, Kita Tingkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Advokat Menuju 5.0’ dibuka oleh Sekjen DPP Peradi SAI Dr. A. Patra M. Zen, S.H.,LL.M. Muscab juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Peradi SAI Denpasar I Made Suardana, Ketua Dewan Penasehat Peradi SAI Denpasar J. Robert Khuana, Ketut Ngastawa (SC) dan Humas Peradi SAI I Made Somya Putra SH.,M H.
Dalam sambutannya Sekjen Peradi Dr. Zen menyatakan orang sering lupa bahwa profesi ini (advokat) adalah prestisius dan paling tua di dunia selain politisi dan prostitusi. “Profesi advokat sudah ada sejak imperium Romawi. Jadi profesi ini bukan abal-abal,” tegasnya.
Ia mencontohkan dari 47 Presiden AS, 27-nya adalah pengacara, di antaranya Abraham Lincoln dan Barack Obama. Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga seorang pengacara.
Karena itu untuk menjadi anggota Peradi dikatakan tidak gampang karena harus melalui proses yang sangat ketat. “Standarnya tinggi, kalau gak lulus ya gak bisa,” tandasnya. Zen juga minta siapapun yang nanti memimpin DPC Peradi SAI Denpasar, programnya harus didukung.
Humas Peradi SAI Somya,S.H., M.H. mengaku optimis kinerja yang diemban organisasi bisa digenjot lebih baik lagi pada kepemimpinan I Wayan Purwita. “Sebab dengan berbekal pengalaman, beliau pasti akan memacu kinerja organisasi menjadi lebih baik terkait profesionalisme dan kompetensi advokat menuju era 5.0 ” tutur Somya (*)