Petrindo Jaya Kreasi Mengakuisisi PT Multi Tambangjaya Utama: Dampak dan Potensi
Pada tanggal 25 September 2023, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk mengakuisisi 100% saham PT Multi Tambangjaya Utama, perusahaan pertambangan batu bara yang dimiliki oleh anak usaha Indika Energy (INDY). Dalam perjanjian ini, nilai transaksi mencapai 218 juta dolar AS atau sekitar 3,36 triliun rupiah.
PT Multi Tambangjaya Utama adalah perusahaan pertambangan batu bara termal dan batu bara metalurgi bituminous yang beroperasi di Kalimantan Tengah. Perusahaan ini memiliki Perjanjian Kontrak Karya Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi ke-3 dengan luas konsesi mencapai 24.970 hektare.
baca juga :
Berdasarkan laporan perusahaan INDY pada paruh pertama tahun 2023, PT Multi Tambangjaya Utama berhasil memproduksi sebanyak 0,7 juta ton batu bara. Meskipun jumlah produksi mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (1 juta ton), volume penjualan berhasil tumbuh sebesar 54,1% YoY menjadi 1 juta ton. Pertumbuhan volume penjualan ini terjadi karena adanya efek base effect yang rendah akibat larangan ekspor batu bara pada awal tahun 2022.
Harga jual rata-rata (ASP) batu bara PT Multi Tambangjaya Utama pada paruh pertama tahun 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 23,9% YoY menjadi 148,1 dolar AS per ton. Sementara itu, biaya operasional (cash cost) naik tipis sebesar 0,3% YoY menjadi 69,9 dolar AS per ton.
Akuisisi PT Multi Tambangjaya Utama oleh CUAN akan memberikan beberapa dampak positif bagi perusahaan tersebut. Pertama, nilai aset CUAN akan bertambah dengan adanya akuisisi ini. Selain itu, kapasitas produksi juga akan meningkat, serta efisiensi kegiatan operasional dapat tercapai.
CUAN merupakan perusahaan yang cukup agresif dalam melakukan ekspansi dalam sebulan terakhir. Pada tanggal 11 September 2023, CUAN juga mengumumkan akuisisi 85% saham PT Silika Salut Jaya, perusahaan tambang pasir silika. Pada tanggal 4 September 2023, CUAN juga mengumumkan diversifikasi ke bidang pertambangan batu bara metalurgi dan mineral emas melalui anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia dan PT Intam.
Di sisi lain, divestasi PT Multi Tambangjaya Utama oleh INDY sejalan dengan target perseroan untuk mengurangi pendapatan dari bisnis batu bara menjadi 50% pada tahun 2025. Sebelumnya, INDY telah mendivestasikan kepemilikan di Mitrabahtera Segara (MBSS) dan Petrosea (PTRO) dengan nilai masing-masing sebesar 41,31 juta dolar AS dan 146,58 juta dolar AS.
Meskipun keterbukaan informasi tidak menjelaskan sumber dana yang digunakan oleh CUAN untuk melakukan akuisisi ini, perusahaan tersebut memiliki opsi pendanaan melalui utang atau penambahan modal berupa rights issue atau private placement. Pada paruh pertama tahun 2023, CUAN memiliki kas dan setara kas sebesar 437,7 miliar rupiah, yang jauh lebih rendah dari nilai akuisisi.
Bagi INDY, divestasi ini akan membuat PT Multi Tambangjaya Utama tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan. Pada paruh pertama tahun 2023, PT Multi Tambangjaya Utama berkontribusi sebesar 8,5% dari total pendapatan INDY. Namun, dengan adanya divestasi ini, INDY akan mendapatkan dana segar yang cukup besar. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai inisiatif diversifikasi bisnis perusahaan di luar sektor batu bara.
Pada hari pengumuman akuisisi ini, harga saham CUAN naik sebesar 5,3%, sedangkan harga saham INDY naik sebesar 3,1%. Dengan adanya akuisisi ini, CUAN akan semakin mengukuhkan posisinya di industri pertambangan batu bara, sementara INDY dapat fokus pada strategi diversifikasi bisnisnya.
video terkait :