KeuanganPasar Modal

Di Bawah Ekspektasi Pasar, Laporan Keuangan Bank Tabungan Negara (BBTN) 3Q23: Pertumbuhan Laba Bersih dan Rencana Aksi Korporasi

RedaksiBali.com – Pada Senin (27/11), Bank Tabungan Negara (BBTN) akhirnya mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2023. Meskipun lebih lama dari emiten bank lainnya yang telah melaporkan sebelum 31 Oktober 2023, hal ini dikarenakan laporan keuangan BBTN pada periode tersebut telah ditelaah secara terbatas (limited review) oleh akuntan publik. Pada 3Q23, BBTN mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,3% YoY menjadi 838 miliar rupiah.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan laba bersih BBTN adalah peningkatan pendapatan operasional lainnya, termasuk fee-based income, yang mengalami kenaikan sebesar 60,5% YoY. Selain itu, beban operasional juga mengalami penurunan sebesar 16% YoY. Hal ini menyebabkan laba operasional sebelum provisi (Pre-Provision Operating Profit atau PPOP) naik sebesar 34,3% YoY.

Secara kuartalan, Net Interest Income (NII) BBTN naik sebesar 9,2% QoQ, sementara beban provisi (CKPN) mengalami penurunan sebesar 17,4% QoQ. Akibatnya, laba bersih BBTN naik sebesar 24,5% QoQ. Pada periode kumulatif selama 9M23, laba bersih BBTN tumbuh sebesar 1,7% YoY menjadi 2,31 triliun rupiah.

Meski pertumbuhan laba bersih BBTN selama 9M23 menunjukkan peningkatan, angka tersebut masih di bawah estimasi FY23 konsensus, sehingga berada di bawah ekspektasi. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam laporan keuangan ini.

baca juga :

Harta Kekayaan Sri Mulyani dan Kode Pamitan Sebagai Menteri Keuangan

Komentar Morgan Stanley Bikin “Babak Belur” Pasar Modal RI?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melampaui Ekspektasi: Analisis Kuartal Pertama 2024

Utang Global Mendekati 100% PDB: Tertinggi Setelah Perang Napoleon

Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN naik dari 92,6% pada 9M22 menjadi 98,27% pada 9M23. Meskipun ada peningkatan ini, pencapaian kinerja BBTN selama 9M23 masih di bawah guidance FY23 dari manajemen. Laba bersih hanya mencapai 70,3% dari guidance FY23, sedangkan total kredit disalurkan hanya tumbuh sebesar 9,9% YoY (vs. guidance FY23: 10–11% YoY). Dana Pihak Ketiga (DPK) juga hanya tumbuh sebesar 3,5% YoY (vs. guidance FY23: 5–7% YoY). Gross NPL (Non-Performing Loan) mencapai 3,53% (vs. 9M22: 3,45%, guidance FY23: 3,5%).

Terlepas dari pencapaian kinerja yang masih di bawah ekspektasi, BBTN juga mengungkapkan rencana aksi korporasi yang sedang mereka persiapkan. Salah satunya adalah spin-off unit usaha syariah dengan opsi lisensi baru ataupun melalui akuisisi bank syariah yang sudah ada. Bank Muamalat merupakan salah satu bank syariah yang dikabarkan akan diakuisisi oleh BBTN. Untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini, Anda dapat membaca artikel Snips yang telah kami ulas sebelumnya.

Demikianlah laporan keuangan Bank Tabungan Negara (BBTN) untuk kuartal ketiga tahun 2023. Meskipun terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, pertumbuhan laba bersih BBTN menunjukkan perkembangan yang positif. Kami akan terus memantau perkembangan BBTN dan memberikan informasi terbaru kepada Anda.

video terkait :

Siplah Umah IT
Umah IT
adaru bhumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *