Ekonomi

Optimisme PT Bukit Asam Capai Target Produksi Batu Bara 41 Juta Ton pada FY23

RedaksiBali.com – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam, Farida Thamrin, menyampaikan keyakinannya bahwa target volume produksi batu bara sebesar 41 juta ton pada FY23 dapat tercapai. Hal ini didasarkan pada pencapaian yang telah diraih selama 9M23, di mana PTBA berhasil mencatatkan pertumbuhan produksi batu bara sebesar 15% YoY menjadi 31,9 juta ton, yang setara dengan 77,8% dari target FY23.

Farida juga menekankan bahwa PT Bukit Asam akan terus berupaya untuk meningkatkan ekspor guna mengatasi penurunan harga batu bara. Pada 9M23, porsi penjualan ekspor PTBA telah naik menjadi 42%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 38%.

Upaya meningkatkan ekspor ini merupakan strategi yang cerdas dari PT Bukit Asam. Dengan meningkatkan porsi penjualan ekspor, perusahaan dapat mengurangi dampak penurunan harga batu bara di pasar domestik dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar internasional.

baca juga :

Komentar Morgan Stanley Bikin “Babak Belur” Pasar Modal RI?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melampaui Ekspektasi: Analisis Kuartal Pertama 2024

Saham PT Timah Terus Menguat: Perbaikan Kinerja dan Tantangan Korupsi

Intraday Short Selling: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Penjualan batu bara ke pasar internasional memiliki beberapa keuntungan. Pertama, pasar internasional memiliki permintaan yang lebih besar dibandingkan dengan pasar domestik. Dengan menggenjot ekspor, PT Bukit Asam dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.

Kedua, pasar internasional juga menawarkan harga yang lebih menguntungkan. Dalam beberapa tahun terakhir, harga batu bara di pasar domestik mengalami penurunan yang signifikan. Dengan menjual batu bara ke pasar internasional, PT Bukit Asam dapat memperoleh harga yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Selain itu, meningkatnya penjualan ekspor juga dapat membantu PT Bukit Asam mengurangi risiko fluktuasi harga batu bara di pasar domestik. Dengan memiliki diversifikasi pasar, perusahaan dapat mengimbangi penurunan harga di satu pasar dengan peningkatan harga di pasar lainnya.

Untuk meningkatkan penjualan ekspor, PTBA perlu melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, perusahaan perlu menjalin kemitraan dengan perusahaan logistik yang handal untuk memastikan kelancaran pengiriman batu bara ke pasar internasional.

Kedua, PTBA juga perlu memperkuat hubungan dengan pelanggan di pasar internasional. Dengan membangun hubungan yang baik, perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dan memperoleh kepercayaan dari pelanggan.

Terakhir, PTBA juga perlu terus meningkatkan kualitas produk batu bara yang dihasilkan. Dalam pasar internasional, kualitas batu bara sangat penting. Dengan menghasilkan batu bara berkualitas tinggi, PTBA dapat menarik minat pelanggan internasional dan memperoleh harga yang lebih baik.

Secara keseluruhan, PTBA memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi penurunan harga batu bara. Dengan meningkatkan penjualan ekspor dan terus meningkatkan kualitas produk, perusahaan dapat mencapai target produksi batu bara sebesar 41 juta ton pada FY23.

video terkait :

Siplah Umah IT
Umah IT
adaru bhumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *