Pasar ModalPasar Modal IndonesiaPasar Saham

Komentar Morgan Stanley Bikin “Babak Belur” Pasar Modal RI?

RedaksiBali.com -Komentar Morgan Stanley Bikin “Babak Belur” Pasar Modal RI. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami tekanan signifikan tahun ini akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan penurunan harga saham-saham blue chip yang memiliki fundamental kuat. Situasi ini semakin diperburuk dengan koreksi pasar modal yang terjadi setelah Morgan Stanley, bank investasi raksasa asal Amerika Serikat, menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight.

Dampak Penurunan Peringkat oleh Morgan Stanley
Sejak Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 2,27% dari penutupan perdagangan pada Senin (10/6/2024) hingga akhir sesi pertama Jumat (14/6/2024). Penurunan ini terjadi bersamaan dengan pengumuman The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga AS serta data inflasi AS yang semakin melambat. Faktor-faktor ini turut berkontribusi terhadap pelemahan rupiah yang berdampak negatif pada kinerja pasar modal Indonesia.

Alasan Penurunan Peringkat
Pada awal pekan ini, Komentar Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan pelemahan rupiah dan tantangan beban fiskal jelang pelantikan Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto. Menurut Morgan Stanley, janji kampanye Prabowo seperti program makan siang dan susu gratis untuk pelajar dapat menimbulkan beban fiskal yang besar, diperparah dengan prospek pendapatan Indonesia yang memburuk.

baca juga ….

Kratom: Daun ‘Surga’ Indonesia yang Jadi Komoditas Ekspor Bernilai Miliaran yang Populer di Amerika Serikat

Tax Amnesty Berulang: Krisis Kepercayaan Warga RI terhadap Kebijakan Pajak

Taman Okobu Tokyo Jadi Ibu Kota Seks Asia, Cerminan Krisis Ekonomi Jepang

Fenomena Ajakan “Frugal Living” untuk Memprotes Kenaikan PPN 12 Persen: Dampak dan Implikasinya

Profil Morgan Stanley
Morgan Stanley adalah bank investasi raksasa dan penyedia layanan keuangan yang berkantor pusat di New York. Perusahaan ini menyediakan nasihat keuangan, perdagangan, manajemen, dan distribusi modal untuk investor institusi, pemerintah, maupun individu. Morgan Stanley beroperasi dalam tiga segmen bisnis utama: Sekuritas Institusional, Manajemen Kekayaan, dan Manajemen Investasi.

Morgan Stanley merupakan pecahan dari JP Morgan, bank terbesar dunia. Perusahaan ini dibentuk setelah Kongres AS mengesahkan Glass-Steagall Act pada tahun 1933, yang mengharuskan pemisahan bisnis perbankan investasi dan perbankan komersial. Beberapa karyawan JP Morgan, termasuk Henry S. Morgan dan Harold Stanley, meninggalkan JP Morgan untuk membentuk Morgan Stanley.

Keperkasaan Morgan Stanley
Saat ini, Morgan Stanley adalah salah satu bank investasi terbesar dan paling berpengaruh di dunia, dengan dana kelolaan mencapai US$ 3,13 triliun. Perusahaan ini memiliki sejumlah portofolio investasi yang menggunakan saham Indonesia sebagai underlying asset, seperti reksa dana Emerging Market Portofolio dengan aset mencapai US$ 510,74 juta atau setara Rp 8,17 triliun. Penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley dapat berdampak signifikan pada alokasi saham Indonesia dalam portofolio pasar Asia dan negara berkembang milik mereka.

Sebagai salah satu pemimpin pasar di bidang investasi, keputusan Morgan Stanley juga dapat menimbulkan efek riak kepada sejumlah manajer investasi lainnya, baik di tingkat global, lokal, maupun regional. Dampak ini memperlihatkan betapa besar pengaruh Morgan Stanley terhadap pasar modal Indonesia.

Penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley membawa dampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia, terutama pada IHSG. Dengan latar belakang sebagai salah satu bank investasi terbesar dan paling berpengaruh di dunia, keputusan Morgan Stanley mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Indonesia, terutama dalam aspek fiskal dan ekonomi menjelang perubahan pemerintahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *