OPEC Berencana Pemangkasan Produksi Minyak untuk Mendukung Harga
RedaksiBali.com – Organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya, OPEC, berencana mengumumkan pemangkasan produksi minyak dalam pertemuan pada Kamis (30/11) pekan ini. Langkah ini sejalan dengan ekspektasi sejumlah analis yang memperkirakan bahwa OPEC akan meningkatkan pemangkasan produksi minyak pada 2024 guna mendukung harga.
Pada Selasa (28/11), harga minyak mentah Brent menguat sebesar 0,75% ke level 81 dolar AS per barel, tetapi telah turun sebanyak 16% dari level tertingginya selama setahun terakhir pada September 2023 yang mencapai 96,47 dolar AS per barel. Harga Brent pada pekan lalu bahkan sempat turun ke level 78 dolar AS seiring penundaan pertemuan OPEC yang awalnya dijadwalkan pada 26 November 2023.
Penundaan tersebut disebabkan oleh penolakan dari anggota OPEC, yakni Angola dan Nigeria, yang enggan memangkas produksi minyak mereka pada 2024. Namun, pejabat anonim dari OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah mendekati kesepakatan dengan kedua negara tersebut.
baca juga :
Sejak akhir 2022, OPEC telah menargetkan pemangkasan produksi minyak sekitar 5 juta barel per hari, setara dengan 5% dari permintaan global harian. Jumlah tersebut termasuk pemangkasan produksi sebanyak 1,3 juta barel per hari yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia hingga akhir 2023.
Sementara itu, International Energy Agency pada pekan lalu memperkirakan bahwa pasar minyak global pada 2024 tetap akan mengalami sedikit surplus, bahkan jika OPEC memperpanjang pengurangan produksinya hingga tahun depan. Hal ini didasarkan pada prediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada 2024, akibat kenaikan suku bunga sejak 2022.
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan global dari beberapa institusi, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 2,9%, OECD sebesar 2,7%, dan konsensus ekonom Reuters sebesar 2,6%. Firma konsultan, Eurasia Group, bahkan memperkirakan bahwa pelemahan ekonomi pada 2024 membuat OPEC perlu menambah pemangkasan produksi sebesar 1 juta barel per hari.
Jika tambahan pemangkasan produksi kurang dari 1 juta barel per hari, maka hal tersebut dapat memberikan sentimen negatif dan menekan harga minyak dunia ke level 70 dolar AS per barel. Namun, jika pertumbuhan ekonomi pada 2024 tidak selemah yang diperkirakan, hal tersebut berpotensi mendongkrak harga minyak.
Dengan rencana pemangkasan produksi minyak yang akan diumumkan oleh OPEC, diharapkan harga minyak dunia dapat mendapatkan dukungan dan mengalami kenaikan. Namun, perlu diingat bahwa harga minyak dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk permintaan global, ketegangan geopolitik, dan kebijakan energi dari negara-negara produsen minyak lainnya.
Pantau terus perkembangan harga minyak dan keputusan OPEC untuk mendapatkan informasi terkini mengenai pasar minyak global. Semoga kebijakan OPEC dapat memberikan stabilitas dan keuntungan bagi industri minyak dunia.