Investasi SahamPasar Modal

Analisis Kenaikan Laba Saham HM Sampoerna (HMSP) Sebesar 28 Persen: Tanda Siap Bangkit?

RedaksiBali.com – Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) telah mengalami penurunan sebesar 77 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Namun, pada tahun 2023, terjadi kejutan dengan pencatatan kenaikan laba bersih sebesar 28 persen. Apakah hal ini menandakan bahwa harga saham HMSP siap untuk bangkit?

Kenaikan laba bersih HMSP pada tahun 2023 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Pertama, terjadi peningkatan penjualan sebesar 4,29 persen menjadi Rp115,98 triliun. Meskipun terjadi penurunan volume penjualan sebesar 4 persen menjadi 83,4 miliar batang, kenaikan harga rokok menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan pendapatan.

Kedua, kenaikan beban pokok penjualan lebih rendah dari pendapatan, hanya sebesar 2,76 persen menjadi Rp96,65 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan biaya pita cukai sebesar 4,14 persen menjadi Rp62,87 triliun, yang mengakibatkan kenaikan margin laba kotor HMSP.

Ketiga, terjadi penurunan pembayaran cukai sebesar 2,14 persen menjadi Rp77 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan rokok dengan cukai lebih rendah, seperti sigaret kretek tangan dan sigaret putih tangan. Selain itu, pendapatan dari segmen rokok elektrik juga mengalami kenaikan, yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan lainnya perseroan.

Namun demikian, laba bersih HMSP pada tahun 2023 tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan. Adanya kenaikan pendapatan dari pos non-operasional, seperti penghasilan keuangan dari deposito dan keuntungan dari transaksi penjualan aset, juga memberikan kontribusi yang signifikan.

baca juga ….

Komentar Morgan Stanley Bikin “Babak Belur” Pasar Modal RI?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melampaui Ekspektasi: Analisis Kuartal Pertama 2024

Saham PT Timah Terus Menguat: Perbaikan Kinerja dan Tantangan Korupsi

Intraday Short Selling: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Prospek HMSP dan Fokus pada Produk Inovatif

Prospek saham HM Sampoerna tampak menjanjikan dengan penekanan yang lebih kuat pada produk rokok elektrik, khususnya IQOS. Chief Executive Officer Philip Morris International Inc., Jacek Olczak, menyatakan bahwa IQOS telah memberikan kontribusi penjualan yang signifikan dan memiliki potensi untuk mengungguli produk andalan lainnya.

Konsensus analis memproyeksikan bahwa HMSP akan terus mencatatkan pertumbuhan laba bersih positif hingga tahun 2025. Dengan dukungan dari produk inovatif seperti IQOS, HMSP diyakini mampu mempertahankan posisinya di pasar.

Meskipun demikian, investor perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan bisnis rokok, termasuk potensi peningkatan cukai dan perubahan regulasi terkait rokok elektrik. Namun, dengan posisi harga saham HMSP yang relatif stabil dan proyeksi pertumbuhan yang optimistis, saham HMSP mungkin menarik bagi investor jangka menengah.

Kesimpulan

HMSP menawarkan prospek yang menarik dengan potensi pertumbuhan laba bersih yang solid, terutama dengan fokus pada produk inovatif seperti IQOS. Meskipun terdapat risiko yang perlu diperhatikan, analisis menyimpulkan bahwa saham HMSP layak dipertimbangkan untuk investasi jangka menengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *