Hubungan China-Arab Capai Tingkat yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
RedaksiBali.com – Hubungan China-Arab kini berada pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, berkat kolaborasi di bawah payung Forum Kerja Sama China-Negara-Negara Arab selama dua dekade terakhir. Mantan duta besar Mesir untuk China, Magdy Amer, menilai bahwa kerja sama ini telah berkembang pesat sejak forum tersebut dibentuk pada tahun 2004.
Menurut Magdy Amer, yang juga mantan deputi menteri luar negeri Mesir, perbedaan signifikan dapat dilihat jika membandingkan hubungan Arab-China pada 2004 dan 20 tahun kemudian. Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) juga berperan besar dalam pertumbuhan ini. Pernyataan ini diungkapkan menjelang Konferensi Tingkat Menteri ke-10 Forum Kerja Sama Negara-Negara Arab yang akan diadakan di Beijing pada Kamis, 30 Mei.
Sejak pembentukan Forum Hubungan China-Arab, terjadi peningkatan luar biasa dalam berbagai sektor seperti perdagangan, investasi, pariwisata, dan penerbangan langsung antara kedua belah pihak. China telah menjadi mitra dagang terbesar bagi negara-negara Arab selama bertahun-tahun. Data dari Kementerian Luar Negeri China menunjukkan bahwa volume perdagangan antara kedua belah pihak mencapai 398 miliar dolar AS pada 2023, meningkat signifikan dari 36,7 miliar dolar AS pada 2004.
Magdy Amer menekankan bahwa forum ini awalnya merupakan keputusan politik dari kedua belah pihak, yang kemudian menjadi dasar peningkatan hubungan komersial, ekonomi, budaya, dan pariwisata. Forum ini telah menempatkan hubungan Arab dan China di jalur yang benar, memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor.
Pada KTT China-Negara-Negara Arab pertama yang diadakan di Riyadh pada Desember 2022, Presiden China Xi Jinping menyerukan pembentukan komunitas China-Arab yang lebih dekat dengan masa depan bersama. Proposal ini didasarkan pada prinsip-prinsip perdamaian dan pembangunan, tujuan utama dari kedua belah pihak.
BRI, yang diusulkan oleh China pada 2013, memberikan dorongan besar terhadap kerja sama antara negara-negara Arab dan China. Inisiatif ini secara signifikan mempromosikan hubungan kedua belah pihak melalui proyek-proyek besar seperti Kawasan Bisnis Terpadu di Ibu Kota Administratif Baru Mesir dan Proyek Menara Pusat Kota Alamein di Mesir.
Magdy Amer menegaskan bahwa pembentukan forum pada 2004 dan peluncuran BRI pada 2013 adalah dua faktor kunci yang mendorong hubungan Arab-China ke tingkat yang sangat berbeda. Kolaborasi strategis ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan diplomatik dan ekonomi antara China dan negara-negara Arab dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi kedua belah pihak.
Dengan meningkatnya kerjasama ini, diharapkan hubungan antara China dan negara-negara Arab akan terus berkembang, membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat di kedua kawasan. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi tetapi juga memperdalam hubungan budaya dan sosial antara China dan dunia Arab.