DaerahHukumKriminal

Viral Pemilik Honda HR-V Ngaku Ketua Ormas PP, Berakhir dengan Permintaan Maaf

RedaksiBali.com – Insiden Viral Pemilik Honda HR-V di media sosial menunjukkan seorang pemilik Honda HR-V yang ngotot melawan arah dan mengaku sebagai ketua ormas Pemuda Pancasila (PP) serta penguasa wilayah di Semarang. Kejadian ini terjadi di desa Kalongan, Kabupaten Semarang, dan menarik perhatian luas dari netizen.

Kronologi Kejadian

Menurut akun Instagram @yessyayuaryanii yang merekam kejadian tersebut, insiden bermula ketika sebuah mobil Honda HR-V berwarna putih melawan arah di jalan sempit yang hanya dapat dilewati satu kendaraan. Perekam dan suaminya yang berada di jalur yang benar meminta pengemudi HR-V untuk mundur dan memberi jalan, namun pengemudi tersebut menolak.

“Suami saya menurunkan kaca mobil dan menyampaikan, ‘Ibu (pengemudi HR-V) mundur sedikit dan mepet ke kiri dulu karena masih ada lahan kosong, karena kalau saya yang mundur tidak memungkinkan karena di belakang kami banyak kendaraan yang berada di jalur yang sesuai,'” tulis perekam video tersebut.

Namun, respon dari Viral Pemilik Honda HR-V dan penumpangnya, seorang pria bernama Wisnu yang mengenakan baju batik, sangat emosional. Wisnu turun dari mobil dan dengan nada marah mengatakan, “Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur.”

baca juga ….

Kepada PKK dan Kader Posyandu, Kariyasa Adnyana Ingatkan Nilai Luhur 4 Pilar

Kesuma Kelakan: Pentingnya Pemahaman dan Implementasi 4 Pilar Kebangsaan dalam Hadapi Tantangan Global

Bawaslu Denpasar Temukan Delapan Isu Rawan dalam Pemilihan 2024

Bawaslu Kota Denpasar Awasi Coklit, Ini Hasil Pengawasannya

Pengakuan Sebagai Ketua PP dan Penguasa Wilayah

Wisnu tidak hanya mengklaim sebagai penguasa wilayah, tetapi juga mengaku sebagai ketua ormas Pemuda Pancasila (PP) dan seorang pengacara. Dalam video yang viral, ia bersama pengemudi HR-V beberapa kali berusaha mengambil ponsel perekam.

Namun, setelah video tersebut viral, terungkap bahwa Wisnu bukanlah ketua PP seperti yang diklaimnya. Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron, mengonfirmasi bahwa Wisnu hanyalah seorang pengurus atau anggota PP, bukan ketua.

Permintaan Maaf dari Pemuda Pancasila

Atas kejadian tersebut, pihak Pemuda Pancasila meminta maaf dan menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya yang berperilaku arogan. Ali Imron, selaku Ketua MPC PP Kabupaten Semarang, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"Intinya kami, atau saya sebagai ketua komite Pemuda Pancasila meminta maaf atas insiden tadi siang antara mas Wisnu dengan Mikhael dalam salah paham, dan kami mohon maaf sebesar-besarnya," kata Ali Imron. "Dan kami mohon maaf sebesar-besarnya, dan Wisnu dengan tidak sadar mengatasnamakan ketua Pemuda Pancasila, itu memang (Wisnu) bukan ketua Pemuda Pancasila."

Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya sikap saling menghormati dan mematuhi aturan lalu lintas, terutama di jalan-jalan sempit. Klaim palsu tentang status dan kekuasaan hanya akan memperburuk situasi. Permintaan maaf dari pihak Pemuda Pancasila diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *