Rafael Struick Terancam Kehilangan Tempat di Timnas Indonesia! Begini Kata Patrick Kluivert Tentang Menit Bermain Pemain di Klub
RedaksiBali.com – Pemain muda berbakat asal Indonesia, Rafael Struick, kini sedang menghadapi masa-masa sulit di klubnya, Brisbane Roar. Usai tampil di Piala AFF 2024 bersama Timnas Indonesia, Struick seolah tidak mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Brisbane Roar, Ruben Zadkovich. Bahkan, Struick sudah absen dalam tiga pertandingan beruntun di Liga Australia 2024-2025, yang memperburuk posisinya.
Saat ini, Brisbane Roar sedang terpuruk di dasar klasemen sementara Liga Australia, hanya berhasil mengumpulkan lima poin dari 14 pertandingan. Kekalahan demi kekalahan melanda tim yang dikenal dengan julukan The Roar ini, termasuk kekalahan 1-3 dari Central Coast Mariners di pertandingan terakhir. Dalam situasi seperti ini, Struick tidak mendapatkan kesempatan untuk tampil, yang semakin menambah beban di pundaknya.
Nasib buruk Struick seolah semakin jelas setelah dia absen total dalam laga kontra Western Sydney Wanderers pada Jumat (31/1/2025). Hal ini semakin memunculkan pertanyaan besar mengenai masa depannya, terutama dengan ancaman untuk tidak dipanggil lagi ke Timnas Indonesia. Pelatih Timnas, Patrick Kluivert, pun telah memberikan peringatan serius kepada para pemain yang jarang bermain di klub.
Patrick Kluivert, yang baru saja bergabung sebagai pelatih Timnas Indonesia pada awal tahun 2025, menekankan bahwa para pemain yang ingin tetap dipanggil ke Timnas Indonesia harus memiliki menit bermain yang cukup di klub masing-masing. Menurut Kluivert, kondisi kebugaran pemain sangat bergantung pada seberapa banyak mereka bermain di klub. Terlebih, masa persiapan yang singkat sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia mengharuskan para pemain berada dalam kondisi terbaik mereka.
baca juga:
"Main di klub sangat berbeda, waktu persiapan singkat, fitness level pemain timnas juga sangat berbeda," ungkap Kluivert dalam acara perkenalannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Minggu (12/1/2025) di Hotel Mulia Jakarta. "Jika para pemain tidak punya menit di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan," tambah Kluivert, menegaskan pentingnya kebugaran para pemain.
Pernyataan Kluivert ini semakin memperburuk posisi Struick. Pasalnya, jika Struick terus-menerus terpinggirkan di Brisbane Roar, kesempatan untuk bermain di Timnas Indonesia bisa hilang begitu saja. Menurut Kluivert, pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia harus dalam kondisi fit dan siap bersaing. Oleh karena itu, Kluivert mengatakan bahwa ia akan berkomunikasi dengan pelatih fisik di klub-klub untuk memastikan kondisi para pemain.
"Bukan hanya mereka datang, lalu main. Kami harus benar-benar cek bagaimana mereka berlatih, apakah mereka ada latihan ekstra," lanjut Kluivert, menambahkan pentingnya persiapan fisik sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia.
Bagi Struick, ini adalah peringatan yang harus dipahami dengan serius. Di usianya yang masih muda, 21 tahun, dia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Namun, tanpa menit bermain yang cukup di klub, akan sulit bagi Struick untuk menunjukkan kemampuannya. Kini, Struick harus berusaha lebih keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan pelatih Brisbane Roar agar bisa tampil lebih sering di Liga Australia.
Tentu saja, situasi ini juga menjadi pelajaran bagi pemain lain yang ingin membela Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert. Menit bermain di klub bukan hanya soal tampil di lapangan, tapi juga soal menjaga kebugaran dan meningkatkan kualitas permainan.
Struick harus segera menemukan cara untuk mengubah situasinya. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk memastikan peluangnya tetap terbuka untuk dipanggil ke Timnas Indonesia. Terlepas dari tantangan yang ada, Struick memiliki kesempatan besar untuk bangkit dan kembali memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
Bagaimana kelanjutan karier Rafael Struick di Brisbane Roar? Apakah dia bisa kembali mendapatkan tempat di Timnas Indonesia? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.