Jaga Semangat Toleransi di Tengah Pandemi, GMNI Komisariat Undiknas Berbagi dengan Anak Yatim
REDAKSIBALI.COM- Bulan Ramadhan kali ini diwarnai dengan suasana yang berbeda dengan tahun sebelumnya, karena dalam kondisi siaga pandemi Covid-19. Sebagai bentuk kepedulian dan rasa prihatin, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat UNDIKNAS Denpasar berbagi dalam bentuk memberikan makanan buka puasa kepada anak-anak yatim di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Denpasar hari Senin (11/5)
Panti asuhan yang berdiri sejak 21 Desember 1993 ini menampung kurang lebih 50 anak dari berbagai usia dan berbagai suku saat ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membangun sikap nasionalisme kader GMNI dan masyarakat, meningkatkan rasa kepedulian dalam kemanusiaan dan toleransi antar umat beragama” ujar Komisaris DPK GMNI UNDIKNAS Denpasar, I Wayan Bayu Yasa Krisnawan.
Bayu Krisnawan juga menyampaikan bahwa di masa pandemi ini kita harus saling bergotong-royong tanpa membedakan suku atau apa agama karena Covid-19 tidak memandang perbedaan itu.
Bayu Krisnawan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus merajut kebhinekaan.
Sementara itu pengurus Panti Asuhan Tunas Bangsa Yuli Firdiani M.Pd memberikan apresiasi dan sangat antusias dengan kegiatan berbagi yang dilakukan oleh GMNI DPK Undiknas Denpasar. Apalagi GMNI menggunakan dana mandiri yang dikumpulkan dari sesama mahasiswa.
Yuli Firdiani berpesan agar kita semua dapat melewati masa pandemi dengan baik dan diberkahi dalam bulan yang penuh keberkahan ini.
Kegiatan di panti asuhan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu anak panti asuhan.
Menurut keterangan Bayu Krisnawan, bulan Ramadhan menjadi momentum bersama untuk tetap saling mengingatkan indahnya perbedaan dan menyatukan perbedaan walaupun sedang berada di masa pandemi.
Ditambahkannya selama masa pandemi, GMNI DPK UNDIKNAS Denpasar juga telah berpartisipasi aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan Covid-19 melalui akun instagramnya dan beberapa kegiatan lainnya.
“Untuk seluruh mahasiswa dan masyarakat kami selalu menghimbau untuk melakukan physical distancing, memakai masker dan tidak lupa mencuci tangan sembari tidak lupa bergotong-royong dalam indahnya perbedaan yang ada. Salam Merdeka, Pejuang Pemikir -Pemikir Pejuang” pungkas Bayu Krisnawan (GR, Ryn)