Sido Muncul Produsen Tolak Angin Beri Bocoran Deviden Final 2023
RedaksiBali.com – Setiap tahun, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), yang terkenal sebagai produsen Tolak Angin, senantiasa memanjakan pemegang sahamnya dengan pembagian dividen. Kabar terbaru mengungkapkan bahwa perseroan berencana untuk membagikan dividen final tahun buku 2023 dengan rasio hingga 90%. Ini bukan kali pertama SIDO berbagi keuntungan, sebab dalam setahun, mereka melakukannya dua kali, yaitu pada bulan November dan April.
Menurut Leonard, Direktur Keuangan SIDO, tradisi membagikan dividen ini telah berlangsung lama. “SIDO sangat rajin untuk membagikan dividen, biasanya kami membagikan dividen di atas 85% atau bahkan di atas 90%. Bahkan dua tahun lalu, kami bagikan sampai 100%,” kata Leonard dengan senyum.
Pada 20 November 2023, SIDO sudah memberikan dividen interim tahun buku 2023, sebesar Rp12,6 per saham atau total Rp378 miliar kepada pemegang saham. Dividen ini didasarkan pada laba bersih mencapai Rp448,10 miliar pada semester I/2023.
baca juga :
Plan ke depannya? SIDO berencana untuk membagikan dividen final tahun buku 2023 pada April 2024 mendatang. "Biasanya dividen kami bagi dua, yaitu dividen interim di bulan November dan dividen final sekitar bulan April," tambah Leonard.
Namun, perlu diperhatikan bahwa meski SIDO rajin membagikan dividen, penjualan mereka mengalami penurunan pada kuartal III/2023. Dengan penjualan sekitar Rp2,36 triliun, terjadi penurunan sebesar 9,66% secara tahunan. Penurunan ini terutama disebabkan oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang turun 12,13%, makanan dan minuman yang merosot 2,64%, dan farmasi yang anjlok 25,55%.
Setelah melalui berbagai beban dan pendapatan, laba bersih SIDO pada kuartal III/2023 mencapai Rp586,57 miliar, mengalami penurunan 18,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Leonard menjelaskan bahwa proyeksi keuangan SIDO hingga akhir 2023 diperkirakan akan turun 10% dari segi penjualan maupun laba bersih, yang disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga beras dan inflasi pangan.
Meskipun demikian, SIDO tetap optimis menghadapi tantangan ini. "Target keuangan kami tahun ini memang melihat pelemahan daya beli di masyarakat secara menyeluruh. Penjualan dan laba bersih kami targetkan turun 10%," ungkap Leonard.
Dengan begitu, bagaimana kiprah SIDO selanjutnya? Pantau terus perkembangan perusahaan ini, apakah dividen mereka akan kembali mencapai 100% atau mungkin lebih!