Tradisi Omed-Omedan: Memperkaya Budaya dan Pariwisata Bali
RedaksiBali.com – Tradisi Omed-Omedan kembali dihelat dengan meriah pada Selasa, 12 Maret 2024, di Desa Adat Sesetan, Denpasar. Merupakan warisan leluhur yang dipertahankan setiap tahunnya, ritual ini menyatukan masyarakat untuk merayakan kebersamaan dan kebudayaan yang khas.
Dalam tradisi Omed-Omedan, dua kelompok muda-mudi berusia 17 hingga 30 tahun bergantian melakukan ritual saling peluk dan tarik-menarik. Berawal dari masyarakat kerajaan Puri Oka pada abad ke-17, tradisi ini menjadi bagian penting dari kehidupan budaya Bali.
Tahun ini, pelaksanaan Omed-Omedan diintegrasikan dalam acara Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOOF) 2024. Dengan tema ‘Utsaha Jana Kerthi’, festival ini menghadirkan beragam penampilan seni dan kegiatan budaya lainnya.
Ketua Panitia SHOOF 2024, I Gede Sedana, menegaskan pentingnya menjaga nilai sakral dari tradisi ini sambil memperkaya acara dengan pertunjukan tari, musik, kuliner, dan pameran dokumenter Omed-Omedan.
Momentum SHOOF 2024 dan tradisi ini diharapkan dapat memberikan warna baru bagi pariwisata Bali dan menggerakkan ekonomi kreatif di Kota Denpasar. Upaya ini sejalan dengan cita-cita untuk mengembangkan kewirausahaan dan meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pujian dan dukungan atas penyelenggaraan festival ini juga datang dari Pemerintah Kota Denpasar, yang diwakili oleh Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa. Baginya, Omed-Omedan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga aset berharga yang harus dijaga dan dipromosikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Bali.
Dengan terus mendukung dan memperkuat tradisi seperti Omed-Omedan, diharapkan bahwa kearifan lokal dan semangat kebersamaan masyarakat Bali akan terus berkembang, sementara pariwisata dan ekonomi kreatif semakin berkembang pesat.