Internasional

Respons Dunia Terhadap Bentrokan Israel vs Warga Lokal di Amsterdam

RedaksiBali.com – Bentrokan di Amsterdam, Belanda, antara pendukung Israel dan pemuda lokal menarik perhatian internasional dengan kecaman keras dari pemimpin-pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, hingga Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengeluarkan pernyataan yang menyebut insiden ini sebagai tindakan anti-semitisme yang keji.

Respons Joe Biden: “Serangan Anti-Semitisme yang Tercela”

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam keras bentrokan tersebut. Dalam pernyataannya di media sosial X, Biden menyebut tindakan tersebut sebagai “serangan anti-semitisme yang tercela”. Biden menyoroti bahwa insiden ini mengingatkan pada momen-momen kelam dalam sejarah ketika Yahudi sering kali menjadi sasaran persekusi. Selain itu, ia menegaskan bahwa AS telah menjalin komunikasi dengan pejabat Israel dan Belanda serta menghargai komitmen pemerintah Belanda untuk mengusut pelaku kekerasan.

Biden menegaskan bahwa “kita harus tanpa henti melawan anti-semitisme di mana pun itu muncul,” menunjukkan solidaritas Amerika terhadap komunitas Yahudi dan Israel dalam menghadapi kebencian berbasis agama.

baca juga:

Gelombang Serangan Udara Rusia: Hancurnya Pertahanan Patriot Ukraina

Heboh Erdogan Walk Out, Ini Penjelasan Resmi dari Turki dan Kemlu RI

Reaksi Tegas Rusia dan PBB atas Manuver Israel di Dataran Tinggi Golan

Suriah di Ambang Perubahan: Kejatuhan Bashar al-Assad dan Langkah Strategis Iran

Emmanuel Macron: Pengingat Masa Terkelam dalam Sejarah

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyuarakan kecaman keras atas insiden tersebut. Dalam pernyataan di media sosialnya, Macron mengatakan bahwa kekerasan terhadap warga Israel di Amsterdam adalah pengingat masa-masa tergelap dalam sejarah. Ia mengungkapkan simpati kepada korban yang terluka dan berjanji bahwa Prancis akan terus memerangi anti-semitisme tanpa henti.

Dengan pernyataan ini, Macron menegaskan bahwa aksi anti-semitisme tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern dan mengajak negara-negara untuk bersama-sama melawan kebencian.

Justin Trudeau: “Kekerasan yang Mengerikan”

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan kecamannya melalui media sosial X. Ia menyebut bentrokan di Amsterdam sebagai bentuk kekerasan yang "mengerikan" dan "anti-semitisme yang menjijikkan". Trudeau menyoroti bahwa peristiwa ini mencerminkan saat-saat suram dalam sejarah global, dan ia menekankan bahwa Kanada mengecam segala bentuk anti-semitisme.

Pernyataan Trudeau menambah panjang daftar kecaman dari para pemimpin dunia yang menentang segala bentuk diskriminasi agama.

David Lammy: "Dukungan untuk Korban dan Keluarga"

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, turut mengecam insiden ini. Ia menyebut bentrokan di Amsterdam sebagai "serangan anti-semitisme terhadap warga Israel". Dalam pernyataannya, Lammy mengungkapkan simpatinya kepada korban yang terluka, serta mengutuk keras aksi kekerasan yang keji tersebut.

Lammy menegaskan dukungan Inggris kepada warga Israel dan komunitas Yahudi di seluruh dunia, menyatakan bahwa aksi kekerasan berbasis kebencian ini harus dihentikan.

Antonio Guterres: “Terkejut dengan Kekerasan yang Terjadi”

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Stephanie Tremblay, mengungkapkan keterkejutannya atas kekerasan yang terjadi di Amsterdam. Ia mengecam segala bentuk anti-semitisme, serta mengutuk kefanatikan anti-Muslim, menunjukkan komitmen PBB dalam melawan segala bentuk intoleransi berbasis agama atau etnis.

Kecaman dari berbagai pemimpin dunia terhadap bentrokan di Amsterdam menunjukkan betapa seriusnya aksi anti-semitisme dipandang dalam tatanan internasional. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas global dalam memerangi diskriminasi dan kebencian, apapun bentuknya. Pemimpin seperti Joe Biden, Emmanuel Macron, Justin Trudeau, dan Antonio Guterres menegaskan komitmen mereka untuk menentang kebencian yang bisa merusak perdamaian dan keharmonisan antarbangsa.

Pernyataan-pernyataan ini memperkuat pesan bahwa intoleransi agama dan kebencian berbasis etnis harus dilawan bersama, demi menciptakan dunia yang lebih aman dan damai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *