Israel Semakin Brutal, Terowongan di Bawah Masjid Al Aqsa Ancam Robohkan Situs Suci Umat Islam
Israel Semakin Brutal, Terowongan di Bawah Masjid Al Aqsa Ancam Situs Suci Muslim
Yerusalem, RedaksiBali.com – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Israel dilaporkan terus menggali terowongan di bawah kompleks Masjid Al Aqsa, situs suci ketiga umat Islam. Aktivitas kontroversial ini memicu kekhawatiran serius, lantaran penggalian berpotensi merusak fondasi dan bahkan merobohkan bangunan bersejarah tersebut.
Menurut laporan Anadolu Agency, proyek galian itu masih berlanjut meski menuai protes keras dari otoritas Palestina dan komunitas internasional. Pada Agustus lalu, Kegubernuran Palestina di Yerusalem mengungkap bahwa penggalian telah menghancurkan sejumlah artefak Islam, termasuk peninggalan dari masa Dinasti Umayyah.
Tuduhan: Israel Sengaja Hancurkan Bukti Sejarah Islam
Pihak Palestina menuduh Israel dengan sengaja menghancurkan artefak berharga yang menjadi bukti kuat kepemilikan sah umat Islam atas Masjid Al Aqsa. Tindakan tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya Israel memperkuat klaim historis atas Yerusalem.
Sejumlah pengamat menilai, penggalian ini bukan sekadar proyek arkeologi, melainkan strategi politik Israel untuk mengubah status quo kawasan suci tersebut. Padahal, hal ini jelas melanggar hukum internasional dan perjanjian terkait pengelolaan Masjid .
Netanyahu Resmikan "Jalan Peziarah"
Pada September lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama pejabat AS meresmikan terowongan baru bernama Pilgrimage Road atau "Jalan Peziarah". Jalur bawah tanah itu membentang dari kawasan Silwan menuju Temple Mount (lokasi Masjid).
Israel mengklaim proyek ini sebagai restorasi arkeologi, bukan penggalian langsung di bawah Masjid. Namun, banyak pihak meragukan klaim tersebut, mengingat proyek serupa sebelumnya telah menyebabkan kerusakan di kawasan situs bersejarah.
Masjid Al Aqsa: Jantung Konflik Abadi
Masjid Al Aqsa memiliki posisi istimewa dalam Islam sebagai situs suci ketiga setelah Makkah dan Madinah. Di sisi lain, umat Yahudi menyebut kawasan tersebut sebagai Temple Mount, lokasi Bait Suci Kedua, sehingga menjadi titik sengketa yang tak kunjung reda.
Israel menduduki Yerusalem Timur sejak Perang Arab–Israel 1967, lalu mencaploknya pada 1980. Namun, aneksasi itu hingga kini tidak pernah diakui komunitas internasional.
Kekhawatiran Runtuhnya Masjid Al Aqsa
Para pakar arkeologi dan pemerhati budaya menegaskan, penggalian terowongan berisiko besar merusak struktur fondasi Masjid. Jika dibiarkan, situs bersejarah yang menjadi simbol perjuangan Palestina itu bisa mengalami keruntuhan.
Kondisi ini menambah bara konflik Palestina–Israel yang sudah lama berlangsung, serta memperkuat kecaman dunia internasional terhadap kebijakan agresif Israel di kawasan Yerusalem.