Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, Alit Kelakan Ajak Mahasiswa Bergotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19
REDAKSIBALI.COM – Anggota MPR RI I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si mengajak pemuda, khusunya mahasiswa untuk menguatkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam kehidupan sehari hari. Terlebih lagi dalam situasi pandemi COVID-19 seperti yang terjadi saat ini.
Pandemi COVID-19 merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi setiap anak bangsa untuk mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong. Melalui gotong royong sejatinya kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan secara utuh.
Berbeda dengan acara sejenis sebelumnya, pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kali ini dirangkaikan dengan perayaan Bulan Bung Karno. Selain itu sosialisasi juga dilaksanakan dengan memenuhi protocol kesehatan dalam penanganan COVID-19. Selain mengatur jarak tempat duduk dan memakai masker, peserta pertemuan juga disiapkan tempat untuk mencuci tangan dan handsanitizer.
Alit Kelakan di hadapan mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi kemahasiwaan seperti GMNI, KMHDI,P , GMKI, Persada Nusantara dan beberapa organisasi kemahasiswaan lainnya menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Esensi nilai-nilai Pancasila yakni religius, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan dan keadilan. Sedangkan esensi nilai-nilai UUD 1945 di antaranya demokrasi, kesamaan derajat dan ketaatan hukum. Nilai-nilai NKRI yaitu Kesatuan wilayah, persatuan bangsa dan kemandirian. Dalam Bhinneka Tunggal Ika terkandung nilai-nilai toleransi, keadilan dan gotong royong,” papar Anggota MPR RI sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini .
Alit Kelakan yang juga mendapat penugasan di Badan Pengkajian MPRR RI kemudian secara detail menguraikan esensi nilai-nilai empat pilar kebangsaan tersebut beserta implementasinya dalam kehidupan sehari hari.
Narasumber lainnya I Gusti Ngurah Agung Eka Darmadi, SS, Msi lebih banyak menyoroti Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup. Dalam uraiannya Eka Darmadi mengingatkan mahasiswa bahwa bangsa yang besar menghargai jasa para pahlawan.
“Generasi muda mesti terbiasa berpikir sinkronik dan diakronik sebagai inferensi dan referensi dialektika pekerjaan yang konkrit. Pada kekiniannya zeigeist atau jiwa jaman sudah dipenuhi warna-warna materialism global, sesungguhnya sudah merindukan narasi autentitas, tradisional genious, dan perdamaian dunia dengan berbagai kronik kebudayaan dan perjuangan seluruh bangsa di dunia. Kearifan lokal atau indigenous value menginspirasi penerapan konsep holistik dan berkelanjutan yang sinergis, ” ungkapnya
Sosialisasi Empat Pilar merupakan program MPR RI di mana dasar hukum pelaksanaannya yakni UU Nomor 13 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan DPR RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.
Acara yang dipandu oleh I Gede Ananda Eka Dian dari GMNI Komisariat Hukum Unud diakhiri dengan pembagian piagam partisipasi kepada peserta.(GR)