Telah Terbentuk di 6 Kabupaten, Pengprov ABTI Bali Berharap Bola Tangan Digemari Masyarakat Bali
REDAKSIBALI,COM – Menyusul dilantiknya Pengurus Kabupaten Asosiasi Bola Tangan Indonesia di Kabupaten Tabanan (Pengkab ABTI Tabanan) yang dinahkodai Putu Wahyu Widiartana, SH.,MH olah raga bola tangan di Bali semakin dikembangluaskan, mengingat cabang olahraga ini termasuk baru di kalangan masyarakat di Bali
Kepada redaksibli.com , Wakil Ketua Umum Pengrpov ABTI Bali, Dr. I Wayan Repiyasa, S. Pd menjelaskan Bola Tangan merupakan olahraga permainan beregu. Di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Ukuran lapangannya 50 x 20 meter dengan lama pertandingan 2x 30 menit. Pertandingan bola tangan ini bisa dimainkan oleh putra dan putri serta dapat dimainkan di dalam ruangan, di luar ruangan, dan di pantai.
Wayan Repiyasa menerangkan Pengurusan Bola Tangan di tingkat Pusat (PB ABTI) saat ini diketuai Oleh Mayjen TNI (purn) Dody Usodo sedangkan di tingkat Provinsi (Pengrpov ABTI Bali) diketuai oleh I Ketut Teneng, SP., M. Si, dengan Sekretaris Umum Dr. I Gede Sedana, SSc., M. Si serta Bendahara Umum Ni Putu Citra, S. Pd., M. Pd
Wayan Repiyasa, menambahkan, dengan dilantiknya kepengurusan ABTI kabupaten Tabanan pada Minggu (31/10/2021) di Gor Debes, maka saat ini telah terbentuk enam Pengkab ABTI di Bali, yakni ada Jembrana, Buleleng, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Klungkung
“Selain itu Pengprov Bali saat ini telah mengantongi sejumlah wasit dan pelatih yang sudah berlisensi di mana pelatihannya telah dilaksanakan pada bulan Maret 2021 lalu, dan juga Pengprov ABTI Bali segera akan menyelenggarakan Kejurprov yang pertama kalinya di Provinsi Bali, “ ujar Wayan Repiyasa
Wayan Repiyasa berharap bola tangan ini nantinya bisa menjadi olahraga yang digemari masyarakat Bali. Pengprov ABTI Bali juga menargetkan segera melaksanakan pembinaan dan mengatasi permasalahan bola tangan sampai d tingkat dasar, serta Bali bisa ikut serta dalam kejuaraan nasional dan PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (GR)