BeritaDaerahSeni Budaya

Ketua Yowana Desa Adat Pecatu Dorong Pembangunan SMA/K Baru di Kuta Selatan

REDAKSIBALI.COM – Megendu wirasa merupakan program dari pasikian yowana kabupaten Badung. Program ini memiliki tujuan untuk menginventarisir permasalahan  dan untuk medapatkan masukan dari STT dan Saba Yowana di setiap Desa sebagai dasar pembuatan program Pasikian Yowana kabupaten Badung. Acara ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan pasikian yowana Kabupaten Badung.

Kegiatan Gendu Wirasa di Wantilan Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Minggu, (19/12/2021) dilaksanakan dalam rangka silaturahmi antar Sekaa Teruna dan Sabha Yowana Desa Adat se-Kecamatan Kuta Selatan. Acara megendu wirasa kabupaten Badung telah dilaksanakan di 6 kecamatan yang ada di kabupten Badung, Di kecamatan Kuta Selatan merupakan acara terakhir dari megendu wirasa ini setelah awalnya di mulai dari kecamatan Kuta, Mengwi, Petang, Kuta Utara, dan Abiansemal Abiansemal.

Dalam kegiatan tersebut mengemuka usulan untuk didirikan Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan Baru yang berlokasi di Kuta Selatan tepatnya diantara Desa Ungasan dan Desa Pecatu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Sabha Yowana Desa Adat Pecatu, I Putu Chandra Riantama, SH

Menurutnya hal tersebut sangatlah urgent mengingat selama ini Warga Masyarakat Kuta Selatan khususnya Masyarakat Desa Pecatu selalu mengalami kesulitan untuk masuk Ke Sekolah Negeri karena tekendala sistem Zonasi

I Putu Chandra Riantama, SH, Ketua Sabha Yowana Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung

“Selama ini setiap penerimaan siswa Baru, kami selalu sulit masuk ke sekolah negeri, karena desa pecatu ini tidak terjangkau sistem zonasi dengan SMA/SMK negeri manapun yang terdekat, maka dari itu kami memohon agar segera dibuatkan sekolah baru” ucap Chandra juga merupakan Ketua DPC GMNI Denpasar

Menurutnya Chandra yang paling mencuat di Pecatu ini ketika musim penerimaan siswa baru, selalu kesulitan mendapatkan sekolah negeri karena terkendala sistem zonasi tersebut. Dirinya berharap permasalahan ini mendapatkan perhatian lebih, entah itu daya tampung sekolah ditambah atau, dibuatkan sekolah negeri yang baru berlokasi diantara wewidangan Desa Adat Ungasan dan Desa Adat Pecatu.

Berikut poin-poin yang dismapaikan Yowana Desa Adat Pecatu pada  Daftar Iventaris Masalah (DIM):

1.Kurangnya Sarana pendukung dalam menjalankan organisasi seperti laptop dan printer
2. Belum ada SMA/K Negeri yang terjangkau zonasi dari Desa Pecatu
3. Kurang maksimalnya penyerapan SDM Fresh Graduate
4. Memberikan peluang bagi SDM Fresh Graduate dalam peminjaman modal usaha tanpa jaminan
5. Memberikan perhatian kepada pengurus STT atau yowana baik dalam bentuk beasiswa atau petias

“Kami dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan ini , maka inilah momentum, kami tak mau melewatkan, kalau sudah diadakan di Pecatu, maka setelah kegiatan harus merumuskan hasil yang konkrit, kami tak mau kegiatan ini hanya seremonial, harus lahir output dan outcome yang jelas” tegasnya.

Acara megendu wirasa di Kuta Selatan dimulai dari sembahyang bersama di pura Luhur Uluwatu. Acara ini dihadiri bandesa adat pecatu, bandesa alitan MDA Kecamatan Kuta Selatan beserta prajuru MDA Kuta Selatan, Sekcam Kuta Selatan, prajuru pasikian yowana kabupaten Badung, prajuru pasikian yowana kecamatan Kuta Selatan, prajuru sabha yowana di desa sekecamatan Kuta Selatan serta ketua STT se-Kuta Selatan dan Penyarikan Madya MDA Kabupaten Badung.

Acara  dihadiri oleh Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, SH , Bendesa Alitan MDA Kuta Selatan Drs. I Made Retha, SH, MAP , Penyarikan Madya MDA Kabupaten Badung Ida Bagus Gede Widnyana, S.sos , Sekretaris Camat Kuta Selatan I Wayan Sujaka Arianta, SE , Prajuru Yowana Kabupaten Badung, Prajuru Sabha Yowana dan Pengurus Sekaa Teruna se-Kecamatan Kuta Selatan .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *