Kesehatan

Lonjakan Kasus Pneumonia ‘Misterius’ di China Menimbulkan Kekhawatiran

RedaksiBali.com – China saat ini menghadapi lonjakan kasus penyakit pernapasan pneumonia ‘misterius’ yang semakin meresahkan, terutama bagi anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendorong China untuk memberikan informasi yang lebih terbuka terkait penyakit ini. Lonjakan infeksi ini diperkirakan akan terjadi di China selama musim dingin. Namun, yang menjadi perhatian para ahli epidemiologi adalah meningkatnya kasus pneumonia ‘misterius’ ini di China.

Saat pembatasan COVID-19 mulai dilonggarkan di berbagai negara, ada kekhawatiran bahwa influenza dan virus pernapasan syncytial (RSV) dapat menjadi penyebab utama lonjakan penyakit ini. WHO telah meminta China untuk memberikan informasi rinci mengenai hasil laboratorium dan tren penyebaran penyakit pernapasan terkini kepada Otoritas Kesehatan China. Permintaan ini dilakukan setelah adanya laporan dari media dan Program Pemantauan Penyakit yang Muncul, sebuah sistem publik yang dijalankan oleh Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular, mengenai maraknya kasus ‘pneumonia yang tidak terdiagnosis’.

Benjamin Cowling, seorang ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong, mengungkapkan bahwa ia tidak terkejut dengan peningkatan kasus penyakit ini. Menurutnya, ini adalah ‘lonjakan musim dingin’ yang biasa terjadi pada infeksi saluran pernapasan akut. Hal ini terjadi pada awal tahun ini, mungkin karena masyarakat menjadi lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan akibat tindakan pencegahan COVID-19 selama tiga tahun terakhir.

baca juga :

Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid-19

5 Makanan Penambah Tenaga di Usia 50-an, Anti-Loyo!

Lonjakan COVID-19 di Singapura: Komisi IX DPR Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

BPJS Kesehatan Dihapus, Diganti KRIS. Apa Bedanya ?

Dalam pernyataannya pada tanggal 23 November, WHO menyebutkan bahwa otoritas kesehatan China mengaitkan peningkatan jumlah pasien rawat inap sejak Oktober 2023 dengan patogen yang sudah diketahui, seperti adenovirus, virus influenza, dan RSV. Patogen-patogen ini cenderung menyebabkan gejala ringan seperti pilek. Namun, WHO juga menyoroti adanya peningkatan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit sejak bulan Mei, terutama di kota-kota utara seperti Beijing.

Secara umum, penyakit ini umumnya disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae, sebuah bakteri yang menginfeksi paru-paru. Namun, dalam kasus ini, penyebab pasti dari pneumonia 'misterius' ini masih belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, penting bagi China untuk berbagi informasi yang lebih rinci dengan WHO dan komunitas internasional untuk memahami dan mengatasi masalah ini secara efektif.

Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu melindungi individu dari penyakit pernapasan yang dapat menyebabkan pneumonia.

Saat ini, para ahli sedang bekerja keras untuk memahami penyakit pneumonia 'misterius' ini dan mencari solusi yang efektif untuk mengendalikannya. Dengan kerjasama antara China, WHO, dan komunitas internasional, diharapkan kasus penyakit ini dapat segera teratasi dan masyarakat dapat kembali hidup dengan aman dan sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *