HukumKriminal

Prostitusi Online Artis Terbesar di Bogor Terungkap

RedaksiBali.com – Bisnis prostitusi online telah menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah kasus penangkapan seorang pemuda pengangguran asal Kota Bogor, Jawa Barat, yang diduga menjadi otak di balik perdagangan manusia dengan membuat usaha prostitusi online kelas atas.

Dimas (27 tahun) ditangkap oleh aparat Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota atas dugaan terlibat dalam praktik human trafficking yang melibatkan artis, putri budaya, dan caddy golf. Selama enam tahun terakhir, Dimas menjalankan bisnis yang menggemparkan tersebut dengan menjual puluhan artis dan selebgram dengan tarif yang mencapai puluhan juta rupiah untuk sekali transaksi.

Penangkapan Pelaku Prostitusi Online

Kapolresta Bogor Kota, Kombespol Bismo Teguh Prakoso, mengungkapkan bahwa penangkapan ini dilakukan setelah polisi mengendus praktik prostitusi artis di beberapa hotel berkelas di Kota Bogor. Polisi berhasil mengendus jejak Dimas setelah menyelidiki laporan tentang praktik prostitusi online, yang kemudian mengarah pada penangkapan pemuda ini saat sedang mengantarkan pesanan tiga pesohor cantik kepada “klien” yang terlibat dalam perdagangan manusia.

Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa Dimas telah terlibat dalam praktik tersebut sejak tahun 2019. Selama kurun waktu sekitar enam tahun, pelaku berhasil meraup uang hingga lebih dari Rp 300 juta dari bisnis yang menjajakan artis, selebgram, dan caddy golf.

baca juga ….

Transaksi Rp100 Miliar di Rekening Ivan Sugiamto dan Valhalla: Penyelidikan PPATK Berlanjut

Kasus Buka Akses Situs Judi Online: 16 Tersangka, Termasuk Pegawai Komdigi

Jejak Kasus Korupsi Impor Gula Tom Lembong: Kronologi, Penyimpangan, dan Dampak

Kronologi Tewasnya 3 Anggota OPM oleh Pasukan TNI di Papua

Modus Operandi dan Jaringan Prostitusi Online

Menurut Kombespol Bismo, bisnis prostitusi yang dijalankan Dimas memiliki jaringan luas, tidak hanya di Kota Bogor, tetapi juga di Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan. Dalam menjalankan bisnisnya, Dimas menggunakan modus score kecantikan dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 1 juta untuk "mican" hingga puluhan juta untuk layanan short time dan long time.

Meskipun sudah beroperasi selama beberapa tahun, Dimas tergolong licin dan sulit diendus oleh petugas kepolisian. Dalam praktiknya, Dimas sangat berhati-hati dan terlebih dahulu memastikan keamanan dari sergapan polisi sebelum melakukan transaksi dengan pengusaha atau calon pembeli potensial.

Implikasi dan Harapan Masyarakat

Kasus ini menjadi sorotan karena mengungkap praktik prostitusi yang melibatkan artis dan selebgram, serta menyoroti keberadaan perdagangan manusia yang masih merajalela di Indonesia. Dengan penangkapan Dimas, diharapkan bisa memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah praktik ilegal semacam ini di masa mendatang.

Keamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan tindakan tegas harus diambil untuk memberantas perdagangan manusia dan praktik prostitusi online. Polisi perlu terus melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap jaringan prostitusi online yang merugikan banyak pihak.

Sebagai masyarakat, kita juga harus meningkatkan kesadaran akan bahaya prostitusi online dan mendukung upaya pemerintah dalam memberantas praktik ilegal ini. Semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *