Berita PolitikPolitikPolitik dan Pemerintahanpolitik Indonesia

Megawati Akan Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap: Respons Kasus Harun Masiku yang Masih Jadi Sorotan

RedaksiBali.com – Kasus korupsi yang melibatkan Harun Masiku, mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kembali menjadi sorotan setelah pernyataan tegas Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Megawati menyatakan kesiapannya untuk turun langsung jika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, sampai ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus tersebut.

Megawati: “Jika Hasto Ditangkap, Saya Akan Datang”

Dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (12/12), Megawati menegaskan posisinya sebagai Ketua Umum yang bertanggung jawab terhadap kader partai.

“Saya bilang, kalau Hasto itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong,” ujar Megawati. Ia menambahkan bahwa sebagai pemimpin partai, dirinya merasa memiliki tanggung jawab moral dan politis terhadap Sekjen PDI-P.

Kasus Harun Masiku: Buron yang Belum Tertangkap

Harun Masiku, tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan pada 2019, telah menjadi buronan selama empat tahun. Ia diduga terlibat dalam kasus pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang juga menyeret nama Hasto Kristiyanto. Hingga saat ini, Harun Masiku masih dalam daftar pencarian orang (DPO) KPK.

Terbaru, KPK telah merilis pembaruan profil dan ciri fisik Harun Masiku sebagai bagian dari upaya mempercepat penangkapannya. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyatakan bahwa lembaga antirasuah tersebut terus bekerja sesuai prosedur hukum.

“Siapa pun yang ditemukan memiliki alat bukti yang cukup untuk proses penyidikan tentu akan ditindaklanjuti oleh KPK,” kata Tessa.

baca juga:

Anggota DPR Maria Lestari Akhirnya Penuhi Panggilan KPK, Kasus Hasto Makin Panas!

Mahkamah Konstitusi Hapus Ambang Batas Pencalonan Presiden: Dampak dan Implikasi Politik Indonesia

Guntur Romli dan Hasto Kristiyanto: Kontroversi Video Kartu AS Pejabat Korup dan Isu OCCRP

Akankah KPK Panggil Megawati? PDIP Berikan Respons Tegas

Megawati Kritik Penanganan Kasus

Megawati tidak hanya menyatakan kesiapannya untuk turun langsung, tetapi juga mengkritisi proses penyidikan KPK, khususnya terhadap penyidik Rossa Purbo Bekti. Ia merasa aneh dengan cara berpakaian penyidik yang mengenakan masker dan topi saat memeriksa staf Hasto, Kusnadi.

“Katanya penyidik KPK, tapi masa pakai masker, pakai topi yang ada depannya itu. Berarti dia sendiri takut karena menjalankan hal yang enggak benar,” kata Megawati.

Ia juga mempertanyakan keberanian praktisi hukum untuk mengkritisi penanganan kasus Harun Masiku yang menurutnya belum selesai secara tuntas. “Coba ahli hukum hitung, berapa semuanya yang sudah ditahan sejak 2019,” imbuhnya.

Respons KPK terhadap Pernyataan Megawati

Menanggapi pernyataan Megawati, KPK menyatakan bahwa semua tindakan penyidikan dilakukan sesuai aturan hukum dan diawasi oleh Dewan Pengawas. Tessa menekankan bahwa KPK tidak bisa sembarangan dalam memanggil saksi tanpa adanya dasar yang kuat.

“Semua tindakan, termasuk penindakan, dilakukan sesuai aturan hukum yang ada,” jelas Tessa.

Tantangan bagi Penegakan Hukum

Kasus Harun Masiku mencerminkan kompleksitas dalam penegakan hukum di Indonesia, terutama ketika melibatkan tokoh politik besar. Sikap Megawati yang terbuka menunjukkan dinamika internal partai besar di tengah sorotan publik dan upaya pemberantasan korupsi.

Dengan pemilu 2024 yang semakin dekat, perhatian terhadap integritas partai politik dan penegakan hukum menjadi semakin penting. Publik menantikan kelanjutan kasus ini, termasuk upaya KPK dalam membawa Harun Masiku ke pengadilan dan menyelesaikan kasus ini secara transparan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *