Suriah di Ambang Perubahan: Kejatuhan Bashar al-Assad dan Langkah Strategis Iran
RedaksiBali.com – Konflik Suriah memasuki babak baru yang penuh ketegangan, Kejatuhan Bashar al-Assad, yang selama bertahun-tahun mendapat dukungan dari Iran dan Rusia, kini menghadapi serangan yang semakin intens dari pasukan pemberontak di berbagai wilayah strategis. Perkembangan terbaru ini membawa implikasi besar terhadap dinamika geopolitik di Timur Tengah.
Evakuasi Pasukan Iran: Awal Pergeseran Strategis
Iran, sebagai sekutu utama Suriah, mulai mengevakuasi personel militernya dari Damaskus dan berbagai wilayah lain. Langkah ini dilaporkan oleh New York Times, yang mengutip sumber-sumber Iran dan regional. Mereka yang dievakuasi termasuk komandan Pasukan Quds, anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta keluarga diplomat Iran. Evakuasi ini dipandang sebagai tanda melemahnya posisi Iran di Suriah, terutama setelah serangan pemberontak yang semakin mendekati Damaskus.
Evakuasi ini juga meluas ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan berbagai pangkalan Garda Revolusi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa relokasi melibatkan personel dan perlengkapan penting, menunjukkan langkah strategis Iran untuk melindungi aset vitalnya.
Pemberontak Merebut Wilayah Kunci
Dalam perkembangan lainnya, pasukan pemberontak Suriah berhasil merebut kota Daraa, tempat dimulainya pemberontakan melawan Assad pada 2011. Keberhasilan ini memberikan mereka kontrol atas beberapa wilayah strategis yang menghubungkan Damaskus dengan pantai Mediterania, mempersempit ruang gerak pasukan pemerintah.
Di utara, pemberontak juga bergerak maju setelah menguasai Aleppo, salah satu kota terbesar di Suriah. Mereka kini semakin mendekat ke ibu kota, memberikan tekanan besar pada pemerintahan Kejatuhan Bashar al-Assad yang kian terdesak.
baca juga:
Dukungan Iran dan Rusia Tetap Kuat
Meskipun mulai menarik sebagian pasukannya, Iran tetap menunjukkan komitmennya untuk mendukung Assad. Pemerintah Iran mempertimbangkan pengiriman rudal, drone, dan penasihat militer tambahan ke Suriah. Dukungan ini bertujuan mempertahankan posisi strategis Iran di kawasan, khususnya sebagai bagian dari "Poros Perlawanan" melawan Israel dan pengaruh Amerika Serikat.
Rusia, sekutu Assad lainnya, juga berperan penting dengan serangan udara intensif terhadap pemberontak. Koordinasi antara Iran dan Rusia menjadi kunci untuk menahan laju pemberontak di berbagai medan pertempuran.
Masa Depan Suriah dan Geopolitik Timur Tengah
Suriah kini berada di persimpangan sejarah. Kejatuhan Assad akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi Suriah tetapi juga bagi stabilitas kawasan Timur Tengah. Iran, yang selama ini menjadikan Suriah sebagai bagian dari strateginya melawan Israel, mungkin harus merumuskan ulang kebijakan regionalnya jika situasi terus memburuk.
Bagi pemberontak, kemenangan ini memberikan momentum untuk mengakhiri rezim yang telah berkuasa selama puluhan tahun. Namun, mereka juga harus menghadapi tantangan besar dalam membangun kembali Suriah yang hancur akibat perang.