Teknologi

Waspada! DeepSeek dari China Bisa Bikin Data Kita Bocor, Kenapa Semua Orang Tiba-Tiba Blokir?

DeepSeek, AI China yang Mengancam Keamanan Data Dunia

RedaksiBali.com – Dunia teknologi akhir-akhir ini dihebohkan dengan munculnya DeepSeek, sebuah layanan kecerdasan buatan (AI) asal China yang menawarkan pengembangan AI dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan produk serupa dari perusahaan-perusahaan besar di AS. Meskipun banyak yang melihat DeepSeek sebagai inovasi yang menjanjikan, ada satu masalah besar yang membuat banyak pihak khawatir: Keamanan data.

Kenapa DeepSeek Jadi Ancaman?

DeepSeek mengumpulkan sejumlah besar data dari penggunanya, termasuk teks, file, audio, dan rekam jejak percakapan. Data ini digunakan untuk melatih model AI mereka agar lebih canggih. Namun, yang jadi masalah adalah tidak ada kejelasan tentang ke mana informasi yang terkumpul tersebut akan disalurkan.

Menurut firma keamanan siber Armis, lebih dari 70% klien mereka telah memblokir akses karyawan mereka ke DeepSeek, dengan alasan utama adalah potensi kebocoran data yang bisa sampai ke tangan pemerintah China. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran besar, karena data yang dikumpulkan DeepSeek bisa saja digunakan untuk kepentingan yang lebih besar oleh negara yang memiliki akses ke perusahaan tersebut.

baca juga:

Mana yang Lebih Baik? WhatsApp Biasa atau WhatsApp Bisnis untuk Bisnis Anda!

China vs Amerika: Siapa yang Lebih Pintar dalam Perang AI?

DeepSeek Bikin Microsoft dan OpenAI Panik, Benarkah Mereka Mencuri Data?

DeepSeek V3 Bikin Heboh Dunia! Aplikasi AI China yang Bersaing Ketat dengan ChatGPT – Ini Bedanya!

Kebijakan Privasi DeepSeek dan Kekhawatiran Global

Berdasarkan kebijakan privasi yang ada, DeepSeek mengaku mengumpulkan berbagai data dari penggunanya untuk keperluan pelatihan AI. Bahkan, mereka menyatakan bahwa informasi tersebut bisa diserahkan kepada penegak hukum dan otoritas publik jika diperlukan. Hal ini menambah kekhawatiran banyak pihak, terutama negara-negara yang memiliki regulasi ketat tentang pengelolaan data pribadi warganya.

Komisi Perlindungan Data Irlandia dan lembaga pengawasan di Italia, Inggris, serta lembaga think-tank di AS juga mulai memeriksa kebijakan ini. DeepSeek pun diberikan waktu untuk menjelaskan bagaimana mereka mengelola data pribadi pengguna dan apakah data tersebut dapat diakses oleh pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna.

Blokir Akses: Tindakan Berbagai Negara dan Perusahaan

Seiring dengan semakin besarnya perhatian terhadap masalah ini, banyak negara yang mulai melancarkan aksi untuk membatasi atau memblokir penggunaan DeepSeek di wilayah mereka. Lembaga pengawasan data di Eropa telah menuntut agar Deep Seek memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang mereka ambil untuk melindungi data pengguna.

Selain itu, lembaga pengawas di Inggris juga mengeluarkan peringatan keras kepada pengembang AI agar lebih transparan dalam penggunaan data pribadi. Jika DeepSeek tidak bisa memberikan jaminan yang cukup terkait dengan privasi dan keamanan data, bukan tidak mungkin mereka akan dikenakan sanksi atau pembatasan yang lebih ketat.

DeepSeek vs. TikTok: Siapa yang Lebih Berbahaya?

Banyak yang mengaitkan DeepSeek dengan situasi yang serupa dengan kontroversi TikTok. TikTok, yang juga berasal dari China, menghadapi tekanan keras dari AS karena kekhawatiran data pengguna yang bisa diakses oleh pemerintah China. Banyak yang berpendapat bahwa regulasi yang diterapkan oleh China, yang memberi akses kepada pemerintah untuk membuka kunci enkripsi, menjadi alasan utama di balik ketidakpercayaan terhadap produk teknologi asal negara tersebut.

Menghadapi Tantangan Keamanan Data di Era AI

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, kita memang harus semakin berhati-hati dalam mengelola data pribadi. Deep Seek menunjukkan bagaimana AI yang canggih sekalipun bisa membawa dampak besar pada privasi dan keamanan data kita. Oleh karena itu, penting bagi pengguna, perusahaan, dan pemerintah untuk lebih bijak dalam memilih alat dan platform yang digunakan, serta memastikan bahwa data pribadi mereka tetap aman.

Meskipun DeepSeek menawarkan solusi yang lebih murah, kita harus ingat bahwa harga yang murah belum tentu sebanding dengan tingkat keamanannya. Ke depan, mungkin akan ada lebih banyak aturan dan regulasi yang muncul untuk mengatur penggunaan AI dan pengelolaan data, baik di China maupun di seluruh dunia.

Jadi, apakah kamu siap untuk menghadapi tantangan baru ini? Jangan sampai data kamu jatuh ke tangan yang salah, ya!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *