Keyakinan Konsumen RI Kuat Seiring Penjualan Ritel Naik
Redaksi Bali – Keyakinan Konsumen RI Kuat Seiring Penjualan Ritel Naik Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik menjadi 123 pada Januari 2023 (vs. Des 2022: 119,9), yang menandai level tertinggi sejak Agustus 2022 atau sebelum kenaikan harga BBM. Hasil ini sekaligus mempertahankan level IKK Indonesia di zona optimis (lebih besar dari 100) sejak 4Q21. Penguatan tingkat keyakinan konsumen juga didorong oleh naiknya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) menjadi 133,9 (vs. Des 2022: 127,3). Peningkatan terjadi pada seluruh komponen, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha.
Meski demikian, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mengalami penurunan tipis menjadi 112,1 (vs. Des 2022: 112,4), yang tertekan oleh penurunan komponen penghasilan saat ini menjadi 117,7 (vs. Des 2022: 120,3). Selain itu, Bank Indonesia juga merilis Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Desember 2022, yang tercatat tumbuh +0,7% YoY (vs. Nov 2022: +1,3% YoY).
Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh +7,0%, salah satunya ditopang oleh peningkatan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi seiring naiknya permintaan akibat kebijakan peralihan siaran TV analog ke digital. Bank Indonesia juga memperkirakan IPR pada Januari 2023 akan meningkat sebesar +1,7% YoY, yang didorong oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
baca juga :
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap naiknya keyakinan konsumen:
- Keputusan pemerintah untuk mencabut kebijakan PPKM diperkirakan akan semakin meningkatkan mobilitas masyarakat.
- Kenaikan harga yang lebih terkendali.
- Inflasi tahunan Indonesia turun ke level 5,28% pada Januari 2023, terendah sejak Agustus 2022.
- Prospek ekonomi global yang lebih baik yang turut mendorong penguatan ekspektasi konsumen. Hal ini didukung oleh proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 2,9% pada 2023, naik dari 2,7% dari proyeksi sebelumnya.
- Pemilu 2024 berpotensi untuk mendongkrak daya beli masyarakat pada 2H23, terutama untuk kalangan menengah kebawah.
Naiknya keyakinan konsumen serta proyeksi penguatan daya beli berpotensi untuk menjadi katalis positif bagi saham-saham sektor konsumer.
Beberapa emiten dengan kapitalisasi pasar besar di sektor ini tercatat telah mengalami kenaikan harga saham sejak awal tahun (YTD), di antaranya ICBP (+1,48%), UNVR (+6,49%), dan CPIN (+2,2%)