DaerahEkonomi BaliLRTTransportasi

LRT Bali Segera Dibangun: Rincian Investasi dan Rute

RedaksiBali.com – LRT Bali Segera Dibangun, Provinsi Bali segera memiliki moda transportasi modern berupa Light Rail Transit (LRT) setelah rampungnya studi kelayakan (feasibility study) proyek ini. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, mengungkapkan bahwa LRT Bali tahap 1A akan memiliki lintasan sepanjang 6,04 kilometer yang menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Sunset Road.

Rincian Rute LRT Bali
Pada tahap awal pembangunan, LRT Bali akan memiliki lima stasiun pemberhentian, yaitu:

• Bandara Ngurah Rai
• Kuta
• Pura Desa Adat
• Central Park
• Sunset Road
Jalur ini direncanakan akan dibangun di bawah tanah atau underground. Menurut Risal, pilihan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan di sekitar jalur yang akan dilalui LRT. Pembangunan di bawah tanah akan mengurangi potensi kendala yang dapat muncul jika dibangun sejajar permukaan tanah (at grade) atau dengan lintasan layang (elevated), terutama mengingat kawasan yang padat penduduk.

baca juga ….

Menyelamatkan Bali dari Kiamat Plastik: Optimalisasi Pajak Turis untuk Solusi Sampah di 2025

Kenapa Bali Masuk Daftar Destinasi yang Tidak Disarankan untuk Dikunjungi pada 2025?

Tax Amnesty Berulang: Krisis Kepercayaan Warga RI terhadap Kebijakan Pajak

Polemik Kembang Api di Finns Beach Club: Miskomunikasi atau Ketidakpedulian Terhadap Tradisi Adat?

Investasi dan Pembiayaan
Nilai investasi proyek LRT Bali Segera Dibangun, diperkirakan mencapai US$876 juta atau sekitar Rp14,2 triliun. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas proyek ini sebesar 51%, sementara pemerintah pusat memegang saham minoritas sebesar 49%.

Budi juga menjelaskan bahwa pemerintah Bali telah menyepakati pembagian kepemilikan saham tersebut. Gubernur Bali dan Bupati Badung telah menyatakan kesiapan mereka untuk mendanai capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) proyek ini. Untuk skema pendanaan, opsi yang tersedia termasuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sebelumnya, Korea Selatan telah menunjukkan minat dan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan LRT Bali.

Tahapan Pembangunan
Setelah studi kelayakan selesai, proyek LRT Bali masih harus melalui beberapa tahapan perencanaan sebelum pembangunan dapat dimulai. Tahapan tersebut meliputi:

• Basic Engineering Design (BED)
• Detailed Engineering Design (DED)
• Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)
• Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP)
Penyiapan Pendanaan
Risal Wasal mengungkapkan bahwa target peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ini masih bergantung pada kesiapan Pemprov Bali dalam menyelesaikan perencanaan dan proses lelang atau tender proyek.

Pembangunan LRT Bali merupakan langkah besar menuju modernisasi sistem transportasi di Pulau Dewata. Dengan investasi sebesar Rp14,2 triliun, proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi transportasi yang efisien dan modern bagi masyarakat dan wisatawan di Bali. Jalur LRT yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan Sunset Road akan memudahkan mobilitas dan mengurangi kemacetan di daerah tersebut. Tahapan pembangunan yang masih harus dilalui menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana dan berdampak positif bagi perkembangan infrastruktur di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *