Judi Online Makin Parah! Begini Cara Bandarnya Akalin Polisi.
Judi Online Kian Marak, Apa Penyebabnya?
RedaksiBali.com – Fenomena judi online di Indonesia makin menggila, Sobat RedaksiBali! Meski satuan tugas khusus sudah dibentuk sejak 2024, bisnis bejat ini terus berkembang bak jamur di musim hujan. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, bahkan menyebut bahwa judi online tetap sulit diberantas karena pelaku terus memperbarui URL mereka. “Domainnya sih sama, tapi URL-nya selalu beda,” ujar Himawan saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Pengelola situs judi ini sering menempatkan server mereka di luar negeri, yang bikin pemberantasan makin ribet. Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), pada Juli 2024 saja, ada 4 juta orang Indonesia yang jadi pemain aktif judi daring. Gila banget, kan?
Bisnis Gelap yang Menggiurkan
Bukan cuma soal jumlah pemain, Sob. Perputaran uang di ekosistem judi online juga fantastis. Himawan mengungkapkan bahwa pada 2023, angka transaksi judi online tembus Rp 237 triliun! Baru-baru ini, polisi juga berhasil mengungkap kasus judi online di situs H5GF777 dengan aset sitaan mencapai Rp 47 miliar. Nah, makin jelas kan betapa besar keuntungan bisnis ini?
Kasus lain yang bikin geger adalah yang melibatkan pengusaha Semarang, Firman Hertanto. Properti mewah seperti Hotel Aruss di Semarang ternyata hasil dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang bersumber dari judi online. Waduh, benar-benar bikin geleng kepala!
baca juga:
Solusi Belum Jelas, Tapi Harapan Tetap Ada
Himawan memastikan pihak kepolisian bakal terus berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Langkah tegas seperti menyita aset pelaku dan menetapkan fasilitator sebagai tersangka bakal terus dilakukan. Bahkan, ada usulan dari DPR untuk membentuk lembaga khusus yang fokus menangani judi online. "Masalah ini nggak bisa dianggap remeh. Kalau nggak ditangani serius, dampaknya makin luas," kata Amelia Anggraini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Nasdem.
Judi Online dan Bahaya Sosial
Sobat RedaksiBali, judi online nggak cuma bikin pelakunya kaya, tapi juga ngancurin hidup banyak orang. Dari aspek ekonomi, banyak orang rela ngutang, jual barang berharga, bahkan melibatkan keluarga hanya demi berjudi. Dampaknya? Keluarga hancur, anak-anak terlantar, dan masa depan suram.
Belum lagi para bandar judi yang nggak segan memanfaatkan orang-orang tak bersalah. Misalnya, mereka bersedia membeli rekening warga seharga Rp 1 juta buat jadi alat pencucian uang. Parah banget, kan?
Clickbait: Solusi atau Sekadar Wacana?
Kalau ngomongin solusi, ada yang bilang perang melawan JuDol ini cuma dagelan. Tapi nggak semuanya pesimis, kok. Beberapa langkah nyata udah mulai kelihatan. Misalnya, polisi yang sukses membongkar jaringan besar atau Menkominfo yang terus berupaya memblokir situs-situs berbahaya ini. Meski begitu, langkah ini tetap dianggap kurang maksimal karena pelaku selalu selangkah lebih maju.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sobat, pemberantasan JuDol nggak cuma tugas polisi, tapi juga tugas kita semua. Sebagai orang tua, penting banget buat ngejaga anak-anak dari pengaruh buruk ini. Ingat, dampak JuDol nggak cuma soal uang, tapi juga moral dan masa depan generasi muda kita.
Buat kamu yang suka baca berita, jangan lupa untuk terus update soal perkembangan isu ini. Dengan semakin banyak yang sadar, kita bisa bareng-bareng meminimalisir dampaknya.