Ekonomi

Usulan PMN Rp44,24 Triliun untuk 16 BUMN pada Tahun 2025: Daftar Lengkap dan Rinciannya

RedaksiBali.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah mengusulkan nilai Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp44,24 triliun untuk 16 perusahaan pelat merah pada tahun 2025. Usulan ini disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta.

Perusahaan dengan Suntikan Modal Terbesar

Salah satu perusahaan yang akan mendapatkan suntikan modal terbesar adalah PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai PMN sebesar Rp13,86 triliun. Dana tersebut direncanakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2 dan 3.

Posisi berikutnya ditempati oleh PT Asabri (Persero) yang diusulkan untuk mendapatkan PMN senilai Rp3,61 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan. Namun, usulan ini masih dalam tahap negosiasi dengan Kementerian Keuangan.

baca juga ….

Tax Amnesty Berulang: Krisis Kepercayaan Warga RI terhadap Kebijakan Pajak

Taman Okobu Tokyo Jadi Ibu Kota Seks Asia, Cerminan Krisis Ekonomi Jepang

Fenomena Ajakan “Frugal Living” untuk Memprotes Kenaikan PPN 12 Persen: Dampak dan Implikasinya

Mengurai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Menyengsarakan: Analisis Profesor Unpad

Daftar Lengkap 16 BUMN yang Diusulkan Mendapatkan PMN

Berikut adalah daftar lengkap 16 BUMN yang diusulkan mendapatkan PMN untuk APBN tahun 2025 beserta rinciannya:

1. Hutama Karya: Rp13,86 triliun
2. Asabri: Rp3,61 triliun
3. PLN: Rp3 triliun
4. IFG - Bahana PUI: Rp3 triliun
5. Pelni: Rp2,5 triliun
6. Biofarma: Rp2,21 triliun
7. Adhi Karya: Rp2,09 triliun
8. Wijaya Karya: Rp2 triliun
9. LEN Industri: Rp2 triliun
10. Danareksa: Rp2 triliun
11. Kereta Api Indonesia: Rp1,8 triliun
12. ID Food: Rp1,62 triliun
13. PT PP (Persero): Rp1,56 triliun
14. Perum Damri: Rp1 triliun
15. Perumnas: Rp1 triliun
16. INKA: Rp976 miliar

Dana PMN tersebut diharapkan dapat mendukung berbagai proyek strategis dan memperkuat struktur keuangan BUMN agar tetap berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia. Usulan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor BUMN dan mendorong pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Erick Thohir sebagai Menteri BUMN terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah dan menjaga keberlanjutan bisnis mereka. Dengan adanya suntikan modal ini, diharapkan BUMN dapat terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Usulan PMN ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan dukungan dana yang cukup, BUMN dapat melanjutkan proyek-proyek penting seperti pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, transportasi publik, dan sektor-sektor strategis lainnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa usulan ini masih perlu melalui tahap negosiasi dengan Kementerian Keuangan. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi dana PMN dilakukan dengan bijaksana dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan nasional.

Sebagai bagian dari rencana pengembangan BUMN, pemerintah juga akan terus memperkuat pengawasan dan manajemen perusahaan-perusahaan pelat merah. Hal ini dilakukan untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dengan adanya usulan PMN sebesar Rp44,24 triliun untuk 16 BUMN pada tahun 2025, diharapkan sektor BUMN dapat terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia. Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *