HukumKriminal

Profil Alwin Jabarti Kiemas: Keponakan Megawati yang Terjerat Kasus Judi Online dengan Karier Cemerlang

RedaksiBali.com – Alwin Jabarti Kiemas: Dari Karier Gemilang ke Jeratan Hukum, Nama Alwin Jabarti Kiemas mencuat ke publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus mafia judi online yang melibatkan lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Alwin, yang dikenal sebagai keponakan almarhum Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, kini menjadi sorotan akibat keterlibatannya dalam skandal yang mengguncang kementerian tersebut.
Menurut laporan dari Polda Metro Jaya, Alwin diduga kuat menjadi aktor di balik pengamanan situs-situs judi online yang beroperasi di bawah naungan Komdigi. Penetapan ini dikonfirmasi oleh Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers pada Senin (25/11/2024).


Hubungan Kekerabatan Alwin dengan Megawati
Alwin Jabarti Kiemas adalah anak dari Santayana Kiemas, adik kandung almarhum Taufiq Kiemas. Taufiq Kiemas sendiri dikenal sebagai tokoh politik nasional dan suami dari Megawati Soekarnoputri. Hubungan ini membuat Alwin memiliki ikatan keluarga langsung dengan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.
Namun, nama besar keluarga ini tidak menghindarkan Alwin dari jeratan hukum. Kasus yang melibatkan dirinya ini memicu reaksi keras dari publik dan mengundang perhatian berbagai pihak.

baca juga:

Biaya Rp56 Ribu per Lembar! Fakta Sindikat Uang Palsu yang Mengguncang di UIN Makassar

Vonis Harvey Moeis: Apa yang Membuatnya Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa?

Viral! Kasus Lady Aurelia dan Dugaan Kejanggalan LHKPN Ayahnya

Rektor UIN Makassar Geram: Sindikat Uang Palsu Beroperasi di Kampus Sejak 2010


Karier Profesional yang Cemerlang
Sebelum terseret kasus ini, Alwin Jabarti Kiemas dikenal sebagai sosok profesional yang memiliki rekam jejak gemilang di sektor keuangan dan teknologi. Berikut perjalanan kariernya:

  1. HSBC (2007–2008)
    Alwin memulai kariernya di sektor perbankan sebagai Assistant Manager Credit Card di HSBC.
  2. Citibank (2008–2016)
    Ia melanjutkan kariernya di Citibank, salah satu lembaga keuangan internasional terkemuka, dengan posisi Vice President Risk Treasury Institutional Clients Group. Di Citibank, ia membangun reputasi sebagai profesional yang ahli dalam manajemen risiko.
  3. BalitaKita (2014–sekarang)
    Alwin mendirikan BalitaKita, sebuah platform layanan dan produk untuk anak-anak. Sebagai Founder & CEO, ia mengembangkan platform ini menjadi salah satu inovasi di bidang kebutuhan anak-anak.
  4. Verijelas (2019–sekarang)
    Pada 2019, Alwin mendirikan Verijelas, sebuah perusahaan teknologi informasi. Verijelas bergerak dalam penyediaan solusi digital inovatif untuk berbagai kebutuhan korporasi.
  5. TekenAja! (2020–sekarang)
    Alwin juga mendirikan TekenAja!, platform tanda tangan digital dan sertifikat digital pertama di Indonesia. Sebagai CEO, ia memimpin platform ini untuk membantu digitalisasi layanan administrasi di Indonesia.

Kasus Judi Online yang Mengguncang
Dalam kasus yang menyeretnya, Alwin diduga terlibat sebagai pelindung utama jaringan situs judi online. Hal ini memicu berbagai spekulasi mengingat posisinya yang pernah berada di dekat lingkaran kekuasaan. Skandal ini juga mengungkap keterlibatan beberapa pegawai dan staf ahli Komdigi, yang turut diperiksa oleh pihak kepolisian.


Reaksi Publik dan Langkah Penegak Hukum
Kasus ini mengundang perhatian luas, terutama karena hubungan kekerabatan Alwin dengan tokoh besar di dunia politik Indonesia. Penegakan hukum terhadap kasus ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan membuktikan bahwa tidak ada yang kebal hukum.
Sementara itu, publik terus menanti perkembangan penyidikan untuk mengungkap sejauh mana peran Alwin dalam jaringan mafia judi online ini, serta apakah ada pihak lain yang terlibat.


Kasus Alwin Jabarti Kiemas mencerminkan bagaimana skandal di lingkup pemerintahan dapat menyeret nama besar sekalipun. Dengan karier gemilang di sektor keuangan dan teknologi, kejatuhan Alwin menjadi ironi yang menyedihkan. Penegakan hukum yang transparan menjadi tuntutan masyarakat agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *