Teknologi

DeepSeek V3 Bikin Heboh Dunia! Aplikasi AI China yang Bersaing Ketat dengan ChatGPT – Ini Bedanya!

DeepSeek V3 Bikin Gempar Dunia, Ini Bedanya dengan ChatGPT.

RedaksiBali.com – Pada hari Senin, 27 Januari 2025, dunia teknologi diguncang oleh kehadiran DeepSeek V3, sebuah platform kecerdasan buatan asal China yang langsung menduduki peringkat teratas aplikasi AI di App Store Apple AS. Kehebohan ini bahkan mempengaruhi bursa saham AS, dengan saham-saham besar teknologi seperti Nvidia, Microsoft, dan Google terjun bebas. DeepSeek, yang diluncurkan pada Januari 2025, kini menjadi sorotan setelah berhasil menyalip ChatGPT, aplikasi AI populer dari OpenAI, yang sudah lama mendominasi pasar.

Apa Itu DeepSeek dan Mengapa Semua Orang Bicara Tentangnya?

DeepSeek V3 adalah perusahaan rintisan teknologi yang baru berdiri pada 2023 di Hangzhou, China. Meski masih muda, DeepSeek berhasil meraih popularitas yang luar biasa dalam waktu singkat. DeepSeek mengusung model AI terbarunya, yaitu DeepSeek-V3, yang dinilai lebih canggih daripada banyak model AI lainnya, termasuk ChatGPT. Menurut para pengembangnya, DeepSeek-V3 mengklaim bahwa mereka memimpin papan peringkat di antara model open source dan mampu menyaingi model tertutup lainnya di seluruh dunia.

DeepSeek Mencetak Sejarah di App Store AS

Yang menarik, aplikasi DeepSeek V3 kini mengalahkan ChatGPT dalam hal jumlah unduhan di App Store AS. Hal ini tentu menjadi fenomena besar, mengingat dominasi ChatGPT yang sudah lama bertahan di posisi teratas. Namun, meski DeepSeek berasal dari China, negara yang sering dikaitkan dengan pembatasan teknologi dan kontrol ekspor, aplikasi ini mampu menarik perhatian pengguna di AS dan negara-negara lain.

baca juga:

Mana yang Lebih Baik? WhatsApp Biasa atau WhatsApp Bisnis untuk Bisnis Anda!

Waspada! DeepSeek dari China Bisa Bikin Data Kita Bocor, Kenapa Semua Orang Tiba-Tiba Blokir?

China vs Amerika: Siapa yang Lebih Pintar dalam Perang AI?

DeepSeek Bikin Microsoft dan OpenAI Panik, Benarkah Mereka Mencuri Data?

Perbandingan DeepSeek vs ChatGPT!

DeepSeek dan ChatGPT, meskipun sama-sama mengusung teknologi kecerdasan buatan, memiliki beberapa perbedaan signifikan yang bisa mempengaruhi pilihan pengguna.

  1. Biaya dan Aksesibilitas.
    Keduanya memiliki versi gratis dengan layanan dasar yang serupa, namun DeepSeek unggul dalam hal biaya. Untuk langganan premium, ChatGPT mematok harga sekitar USD 20 per bulan, sementara DeepSeek menawarkan harga yang jauh lebih murah, hanya sekitar USD 0,50 per bulan. Hal ini membuat DeepSeek lebih terjangkau bagi banyak pengguna, terutama di negara-negara berkembang.
  2. Fitur Pengkodean dan Matematikanya.
    DeepSeek lebih unggul dalam hal pengkodean dan matematika. Pengguna yang membutuhkan bantuan dalam pemrograman atau pemecahan masalah matematika kompleks akan lebih mudah mengandalkan DeepSeek. Di sisi lain, ChatGPT lebih dikenal untuk memberikan jawaban yang lebih luas dan kreatif, bahkan dalam hal narasi atau percakapan santai.
  3. Respons Terhadap Topik Sensitif.
    Salah satu hal yang membuat DeepSeek berbeda adalah protokol sensor yang diterapkan oleh pemerintah China. Jika dibandingkan dengan ChatGPT, yang lebih bebas memberikan respons terhadap isu-isu sensitif seperti politik global, DeepSeek cenderung menghindari diskusi semacam itu. Misalnya, saat ditanya tentang hubungan politik antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, DeepSeek dengan cepat mengalihkan percakapan ke topik lain seperti matematika atau logika.
  4. Pencarian Web dan Data Real-Time.
    Dalam hal pencarian data real-time, ChatGPT lebih unggul. Ketika ditanya mengenai peristiwa terkini, ChatGPT memberikan informasi yang lebih mutakhir dibandingkan DeepSeek, yang data terbarunya hanya sampai pertengahan 2024.

Dampak DeepSeek pada Saham Teknologi AS

Kehebohan ini tidak hanya menarik perhatian dunia digital, tetapi juga berdampak langsung pada pasar saham. Setelah DeepSeek mencuri perhatian banyak pengguna, saham-saham perusahaan teknologi besar di AS seperti Nvidia, Microsoft, dan Alphabet (induk Google) mengalami penurunan tajam. Sebagai contoh, saham Nvidia, yang dikenal sebagai produsen chip utama untuk pelatihan AI, turun hampir 17%, sementara saham Microsoft dan Google juga merosot.

Namun, tidak semua saham teknologi mengalami penurunan. Saham Apple, yang turut memanfaatkan aplikasi DeepSeek, justru melonjak 3,18%. Kejadian ini memicu kekhawatiran dan pertanyaan di kalangan eksekutif teknologi di AS mengenai bagaimana China, melalui perusahaan seperti DeepSeek, dapat menyaingi dominasi teknologi AS.

Profil DeepSeek dan Pendiri Liang Wenfeng

Di balik DeepSeek, terdapat seorang pendiri yang cukup menarik: Liang Wenfeng. Liang, yang sebelumnya bergelut di dunia keuangan, memulai perjalanan AI-nya dengan membeli chip Nvidia pada tahun 2021 dan mulai mengembangkan model AI sebagai proyek sampingan. Seiring waktu, ia membangun DeepSeek pada 2023 dan berhasil menarik perhatian banyak kalangan di dunia teknologi.

Liang mengungkapkan bahwa tujuannya bukan hanya untuk mengejar keuntungan, tetapi untuk mendorong batasan teknologi AI agar China bisa menjadi pemimpin global dalam bidang ini. Menurutnya, inovasi yang dihasilkan DeepSeek adalah hasil dari kolaborasi dan budaya inovasi yang berkembang di perusahaan, bukan hanya soal profit.

Masa Depan DeepSeek dan Pengaruhnya pada Dunia AI

Dengan kehadiran DeepSeek yang mengubah peta persaingan dunia kecerdasan buatan, pertanyaan besar muncul: Apa yang akan terjadi pada dominasi teknologi AI AS? Apakah negara-negara seperti China dan Rusia akan semakin memperkuat kemampuan teknologi mereka untuk menyaingi raksasa teknologi Barat? Hanya waktu yang akan menjawab, namun satu hal yang pasti, DeepSeek telah membuka babak baru dalam dunia kecerdasan buatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *